Tamu Masuk Poldasu dan Kodam I/BB Wajib Periksa

author photo
 
Kunjungan Kapoldasu Irjen Pol Paulus Waterpauw ke Kodam I/BB mendapat pengamanan ketat

Maraknya aksi teror dan penyerangan terhadap aparat keamanan belakangan ini, memicu reaksi waspada Polri dan TNI. Poldasu dan Kodam I Bukit Barisan pun menerapkan sistem keamanan yang sangat ketat bagi siapa saja yang datang bertamu.

Pantauan Wartawan di Poldasu, Selasa (11/7), gerbang masuk dan keluar MaPoldasu dijaga ketat. Ditempatkan personel bersenjata lengkap dari Sabhara, Brimob, dan Provost. Mereka juga tampak mengenakan baju anti peluru.

Tak ada yang lepas dari pemeriksaan, setiap orang yang hendak masuk diperiksa. Kendaraan mobil diperiksa isinya dan kolongnya, sementara setiap sepedamotor diperiksa joknya.

Setiap orang yang masuk diperiksa ketat, digeledah isi bawaannya. Bagi yang memakai jaket, petugas meminta untuk dibuka selama di dalam Mapoldasu. Mereka ditanyai apa tujuannya. Guna memastikan dan mengetahui tujuan utama orang yang masuk ke sana.

Setiap pos setidaknya ditempatkan dua orang personel Sabhara bersenjata lengkap, dibantu Brimob dan Provost. Bahkan di depan Mapoldasu, tepatnya di seberang jalan, petugas lalulintas lengkap dengan sepedamotornya berjumlah dua orang diparkir.

Pengawalan ketat juga dilakukan di Masjid Al Hidayah yang berada di dalam komplek Poldasu. Seperti yang terpantau, terdapat dua personel Kepolisian masing-masing dari Brimob dan dari Sabhara Poldasu yang secara terus-menerus terlihat mondar mandir melihat aktivitas masyarakat yang akan melaksanakan salat maupun yang berkegiatan di sekitaran masjid. Setiap personel yang berjaga tersebut dilengkapi dengan senjata laras panjang serta rompi.

Bahkan, bagi yang dicurigai, petugas tak segan menghampiri. Khususnya yang membawa tas dan bungkusan bungkusan plastik, petugas meminta agar benda itu diletakkan di luar Masjid Al Hidayah tanpa diperbolehkan dibawa masuk ke dalam masjid.

Walau melakukan penjagaan, tidak membuat para penjaga tersebut melalaikan salat. Ketika azan berkumandang menandakan telah masuk waktu Salat Zuhur, maka dua orang personel yang berjaga bersiap melaksanakan salat berjamaah.

Sedangkan dua orang lainnya tetap berjaga di luar sampai salat berjamaah usai. Setelah itu, dua personel lainnya langsung bersiap untuk melaksanakan Salat Zuhur.

Seorang warga yang kebetulan melaksanakan Salat Zuhur berjamaah di Masjid Al Hidayah Mapolda, Romeo mengaku, awalnya sempat bertanya atas ketatnya pengamanan masyarakat yang akan beribadah. Namun, ia memaklumi bila melihat rentetan teror yang menimpa aparat kepolisian.

Bahkan, penjagaan super ketat saat pisah sambut Kapoldasu dari Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel kepada Irjen Pol Paulus Waterpauw, Sabtu (7/5) lalu, tampak personel Brimob bersenjata lengkap dengan rompi berseliweran radius 100-200 meter di luar komplek Mapoldasu.

Kendaraan taktis seperti mobil baracuda yang biasa digunakan personel brimob pada keadaan genting diparkirkan di luar halaman Mapoldasu. Seperti informasi didapat, pengamanan ini menerapkan teknis buddy system, berupa cara pengamanan di mana personel yang berjaga harus berdampingan tidak boleh sendiri. Tujuannya, untuk mengantisipasi serangan dari kelompok radikalis yang kapan saja terjadi.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan, kondisi tersebut merupakan paket pengamanan pascapenyerangan kemarin. Dia mengatakan, setidaknya di tiga pos penjagaan polda, gerbang pintu masuk pertama, gerbang pintu masuk utama dan gerbang pintu keluar.

“Khusus di pos penjagaan gerbang pintu keluar, yang menjadi lokasi penyerangan kemarin setidaknya ada belasan personel yang berjaga dari provost, brimob, sabhara dan satuan pelayanan markas (Yanma) polda,” ujar Rina.

Menurutnya, kondisi ini akan berlangsung seterusnya sampai situasi berangsur-angsur menjadi kondusif. “Sampai kondisi dianggap kondusif, penjagaan dengan maksimum sekuriti akan terus dilakukan. Tentunya dengan senjata lengkap dan rompi anti peluru,” tutup Rina.

Ketatnya pengamanan juga terlihat di Makodam I/BB. Kepala Penerangan Kodam I/BB, Kolonel Inf Edi Hartono menyebutkan, ada dua pintu masuk dan keluar di Makodam I/BB.

Untuk tamu dan bukan pejabat utama, masuk dan keluar melalui pintu yang berada di samping kanan belakang Makodam. Sementara bagi pejabat utama, dikatakan Edi, melalui pintu utama yang berada di bagian depan yang dijaga oleh Prajurit bersenjata lengkap.

"Kalau jam dinas, selain pejabat utama masuknya dari pintu samping. Pangdam dan Pejabat Utama masuk atau keluar dari pintu utama. Tapi kalau tidak jam dinas, dari pintu utama semua," jelas Edi.

Dikatakannya lagi, ada tiga pintu di bagian depan yang biasanya dibuka, kini ditutup. Dengan begitu, hanya ada satu pintu yang dibuka yakni dari depan. Selain itu, pintu samping kanan depan yang bisa digunakan menjadi pintu keluar, dikatakan Edi hanya akan dibuka bila ada acara di Balai Prajurit.
Disinggung soal pengamanan, disebut Edi juga tidak ada perubahan. Namun, disebut Edi jika orang-orang yang jarang terlihat, akan diperiksa ketika hendak memasuki Makodam I/BB. Namun, Edi menyebut pemeriksaan tidak detail, seperti di bandara yang menggunakan detektor dan sebagainya.

"Namun untuk masuk ke dalam gedung yang ada di Makodam I/BB, seperti biasa juga, melapor dulu ke penjagaan di piket," tandas Edi.

Berdasar pengalaman Wartawan, untuk masuk Makodam I/BB, biasanya masuk dari jalan yang ada di samping kanan Makodam I/BB. Pada ujung jalan, ada satu pintu sebelah kanan. Begitu masuk, ada Pos Provost sebelah kiri. Bagi yang jarang terlihat, biasanya diminta membuka helm.


Begitu juga untuk keluar biasanya menggunakan pintu itu juga. Namun terkadang, melalui pintu di samping kanan depan Makodam I/BB. Pintu itu, juga tembus ke Jalan di samping Makodam I/BB, lalu belok kiri untuk sampai di Jalan Gatot Subroto. (bb
Komentar Anda

Berita Terkini