Waria Ini Tewas, Wajah dan Leher Ditebas Parang

author photo

Korban semasa hidup



Warga Komplek Kuala Namu Indah geger. Seorang penghuni komplek, ditemukan tewas mengenaskan, beberapa langkah dari depan rumahnya, kemarin (3/3) sekira pukul 03.30 WIB. Pria kemayu, Adi Wibowo alias Eza (20), ditemukan telungkup dengan luka bacok di kepala.

Padahal, Senin (2/3) sekira pukul 17.30, bungsu dari 5 bersaudara buah hati pasangan Miskat (60) dan Saniem (58) itu, melintas mengendarai Mio merah dan memakai helm. Bowo, panggilannya di komplek, terlihat menuju Batang Pacat Desa Paluh Sibaji, Pantai Labu. Di sana, dia mengisi acara pesta mengayunkan anak.

Sekira pukul 02.00, korban yang juga mahir tata rias pengantin dan biduan cabutan itu, terlihat pulang dan langsung memasukkan keretanya ke rumah. Nah, setengah jam kemudian, Miskat meninggalkan Bowo dan istrinya. Dia berangkat melaut.

Sepeninggal ayahnya, Bowo mendapat telfon dari seseorang. Itu terdengar ibunya. Penuturan Saniem, anaknya itu berjalan ke luar rumah sembari menerima telepon. Bahkan, hanya memakai celana panjang, tanpa mengenakan baju. Didengarnya, Bowo berulangkali menolak ajakan penelepon. “Gak mau aku..gak mau aku,” ujar Saniem, mengulang percakapan yang didengarnya. Tak curiga, dia serta abang dan kakak Bowo, memilih tidur.

Lagian, Saniem tak tahu siapa yang menghubungi Bowo. Dia akhirnya kaget setelah ada temuan mayat. Sekira pukul 03.30, seorang warga yang sering dipanggil Cis, berangkat mau kerja ke Bandara Kuala Namu. Dia kaget melihat sosok telungkup bersimbah darah di aspal, depan gapura perumahan.

Cis pun langsung pulang ke rumah dan berteriak minta tolong. Warga sekitar pun langsung terbangun namun tidak berani membalikkan wajah korban yang telungkup dan ditutupi rambut itu. Setelah Polsek Beringin turun ke lokasi, identitas  korban diketahui.

Pintu rumah pun dibuka Irmayanti (29) kakak korban. Dia histeris. Begitu juga Saniem dan abang Bowo. Korban yang ketika itu kondisinya sudah ngorok langsung dilarikan polisi ke RS Sari Mutiara Medan. Namun sebelum tiba di IGD, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Jasadnya lalu diotopsi di RS Bhayangkara Medan (dikenal RS Brimobdasu).

Isak tangis bergemuruh di rumah duka menunggu kedatangan jasad korban. Bahkan Saniem, yang mengidap penyakit gula beberapa kali jatuh pingsan. Cerita Saniem, beberapa waktu lalu korban pernah menceritakan mimpinya potong rambut. Bahkan, mengaku dia tidak sampai berumur 25 tahun. Mendengar cerita korban itu Saniem menjawab tidak baik jika ngomong demikian.

Bowo juga pernah bermimpi didatangi arwah neneknya yang sudah meninggal sekira 100 hari lalu. Dalam mimpi itu korban dinasehati neneknya agar tetap menjadi laki-laki dan jangan minum minuman keras.

Sepengetahuan Irmayanti, adiknya tidak memiliki musuh. Tapi pernah berselisih paham dengan Safira (33), sesama waria yang tinggal di Dusun V Desa Karang Anyer Kecamatan Beringin. Perselisihan keduanya soal pinjaman uang Rp 1,8 juta yang dipinjam korban kepada Safira untuk membeli sepedamotor.

Saat korban belum membayar hutangnya kepada Safira, di depan umum atau di acara pesta, Safira kerap menjambak rambut korban. Tapi korban tidak mau melawan. Namun permasalahan itu dianggap sudah selesai setelah korban membayar hutangnya sebesar Rp 1 jutaan. “Safira menyuruh abangnya menagihnya dan kami bayar kepada abangnya bernama Katno. Bahkan Katno bilang sama kami kalau Safira datang menagih hutang bilang saja sudah sama dia (Katno),” beber Irmayanti

Sementara Safira saat dikonfirmasi menjawab jika dia tidak ada menjambak korban tapi hanya menarik pelan rambut korban sembari bertanya kapan hutangnya dibayar. “Korban tidak sampai setahun bekerja di tempatku merias pengantin. Setelah keluar kami tidak pernah lagi komunikasi dengan korban. Hutang korban sisa Rp 500 ribu lagi,” ujarnya.

Dijelaskan Edi (35), abang kandung korban, sudah hampir 2 tahun korban menggeluti pekerjaannnya sebagai perias pengantin. "Sikap yang berbeda dengan lelaki normal lainnya memang sudah sejak beranjak remaja terlihat dikelakuannya dek. Dari kecil temannya kebanyakan perempuan dek, sampai dewasa dia terikut dengan gaya gaya wanita," ungkap Edi.

Terpisah Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto SH saat dikonfirmasi menyatakan korban dibacok diduga motifnya dendam atau sakit hati. Sesuai hasil otopsi, korban mengalami luka robek pada kepala kiri sepanjang 15 cm, luka tangkis pada ibu jari kiri dan luka lecet pada pipi dan dahi sebelah kanan.

“Diduga bermotif sakit hati karena HP milik korban ditemukan di gapura. Tidak ada barang korban yang hilang. Hingga saat ini kita sudah memeriksa lima saksi dari keluarga maupun teman korban dan pelakunya masih dalam penyelidikan,” jawabnya.(ds)
Komentar Anda

Berita Terkini