217 gempa terjadi di Mamasa, Sulawesi Barat

author photo
 

JAKARTA  |Sebanyak 217 gempa terjadi di Mamasa, Sulawesi Barat, selama kira-kira sepekan terakhir. Gempa-gempa tersebut diduga dipicu oleh gempa magnitudo 7,4 di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Ada dugaan bahwa meningkatnya aktivitas kegempaan Mamasa terpicu oleh gempa kuat M 7,4 yang baru saja terjadi di Palu dan Donggala," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (9/11/2018).

Daryono menyebut, aktivitas kegempaan di Mamasa memang meningkat dari sebelumnya. Peningkatan aktivitas ini erat kaitannya dengan reaktivasi Sesar Saddang.

Struktur Sesar Saddang dikenal sebagai sesar aktif, tetapi sudah lama tidak memicu gempa signifikan. Sehingga wajar jika sesar ini berada dalam fase akumulasi stress dan saatnya melepaskan energi yang dimanifestasikan sebagai aktivitas gempa yang beruntun kejadiannya," tutur Daryono.

"Sangat mungkin bilamana transfer stress statis yang positif dan besar mereaktivasi Sesar Saddang yang letaknya di sebelah selatan Sesar Palu Koro. Hasil analisis Static Coulomb Stress Changes gempa Palu-Donggala dapat menjelaskan fenomena picuan gempa ini," jelasnya.

Daryono memaklumi apabila ada kerasahan di masyarakat terkait gempa ini. Hal ini melihat catatan gempa di daerah tersebut yang sebelumnya rendah.

"Wilayah Mamasa selama ini termasuk kawasan aktivitas kegempaan rendah (low seismicity) dan catatan gempa merusak di daerah ini sangat jarang. Sehingga wajar jika masyarakat setempat menjadi resah akibat adanya aktivitas gempa yang dinilai tidak lazim ini," ujar Daryono.

Untuk menciptakan ketenangan masyarakat di Mamasa, BMKG sudah memberangkatkan tim survei untuk memberikan penjelasan dan sosialisasi mitigasi gempa di Mamasa. Ini penting agar masyarakat setempat menjadi lebih waspada dan memahami cara-cara selamat dalam menghadapi gempa. Kepada masyarakat Mamasa dan sekitarnya dihimbau agar tetap tenang dan waspada, tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Semoga aktivitas gempa yang terus terjadi ini segera berakhir," bebernya. (Red)
Komentar Anda

Berita Terkini