Warga Resah, Minta KPK turun dan periksa Pengerjaan Jalan di kab. Simalungun yang diduga asal asalan.

author photo


Warga Resah, Minta KPK turun dan periksa Pengerjaan Jalan di kab. Simalungun yang diduga asal asalan.
Pengerjaan Drainase di Kab Simalungun 
Simalungun – Moltoday.com |Pengerjaan Jalan pengubung 2 kecamatan yaitu dari kecamatan Pematang Bandar ke kecamatan Bandar Huluan sepanjang kurang lebih 4 km meresahkan warga sekitar.

Menurut warga (SK) yang rumahnya berada persis di pinggir jalan dimaksud menuturkan bahwa menurut sepengetahuan dia kalau kerjaan ini mencakup pengaspalan, gorong gorong, parit pasangan dan tembok penahan.
SK mengatakan bahwa warga di sekitar jalan yang di perbaikin ini sudah resah, karena banyak plat beton sebagai jalan masuk kerumah warga yang rusak karena penggalian parit oleh alat berat, dan pihak kontraktor tidak memperbaikinya. Jadi warga dalam hal ini mengalami kerugian untuk membangun kembali plat beton sebagai jalan masuk kerumah rumah warga.

Bukan hanya itu, bangunan jalan atau plat beton yang bersumber dari dana desa juga ada yang dirusak. pengerjaan parit juga sebagian sebagian. Banyak yang di gali paritnya tapi tidak di semen pasangan, Ada juga yang dibuat parit baru tapi disambung dengan parit lama. Padahal permukaan parit lama lebih tinggi, hingga air tergenang. Ada juga yang parit nya tidak ditembus semua, dan buangan parit kerumah warga.

Masih keterangan warga (SK). Kami warga bingung dengan pelaksana proyek ini. Parit putus putus pengerjaannya, tembok penahan badan jalan juga tidak wajar, karena yang ti tembok tebing yang rendah, sementara disampingnya ada tebing yang curam dan tampak mau longsor tapi tidak ditembok. Parit juga demikian, ada beberapa rumah tidak di gali dengan alat berat karena terkena pagar dan teras rumah. Padahal kita warga rata rata banyak yang kena penggalian rumah kami. Tapi kok beberapa rumah bisa bebas galian.
Kami warga minta kepada Bapak Bupati Simalungun dan intansi terkait untuk meninjau pengerjaan ini. Kami juga sangat terganggu, karena sudah sebulan ini kami makan abu, jalan belum juga di aspal. Dan ini kami duga pengerjaan tidak sesuai perencanaan dan kontrak kerja. 

" Jadi kami mohon lah agar KPK, Pak bupati simalungun dan dinasnya turun kelapangan. Jangan nanti tiba tiba sudah serah terima proyek, sementara pengerjaan asal asalan begini, kami berhara mutu dan kwalitas bangunan, serta pengerjaan sesuai kontrak “ Tutur SK

Pantauan Reporter, memang ada ditemui parit baru disambung dengan parit lama, sementara bidang nya parit lama kecil, hal ini membuat air tergenang. Dan penggalian parit banyak yang merusak jembatan plat beton rumah warga, tapi di biarkan tanpa diperbaiki sehingga warga harus lompat bila mau kerumahnya. Tembok penahan juga diduga kurang wajar, karena di tebing dangkal ditembok, sementara disamping nya ada tebing curam dan tinggi tidak ditembok dan kelihatan sudah membayakan. Penggalian parit juga tidak semua, ada beberapa rumah yang paritnya tidak di gali karena terkena pagar. Dan ada juga parit yang ujung buangan nya ke depan rumah warga. Yah...bila kelak hujan, rumah warga itu akan banjir karena buangan parit tepat ke depan rumahnya. Selain itu juga terpantau diduga tambal sulam pada pengerjaan parit.

Selanjutnya pengerjaan aspal juga belum dilakukan, sementara infonya dari warga katanya bulan (12 /2018) batas pengerjaan.
Menurut Sk, patut diduga ini kerja tidak rampung. Juga sebaiknya dinas terkait evaluasi mutu kerja, sebab kami duga ini tidak sesuai dengan spesifikasi pengerjaan. Dan warga disini sudah resah kalau uang negara harus cuma cuma terbuang.

Atas hal ini reporter coba menghubungi kadis PUPR Kabupaten Simalungun. Sebab dari pantauan dilapangan, tidak ditemukan plang proyek. Hingga berita ini diturunkan, Pak kadis tidak menjawab telepon reporter. (S.10-1.3)

Komentar Anda

Berita Terkini