Menko Maritim Lakukan Rakor DAS Citarum di Saung Edukasi Sektor 8.

author photo

Moltoday.com -  Bandung. |Rakor yang biasanya dilakukan di Hotel, Rapat Koordinasi tentang DAS Citarum kali ini dilakukan di Saung edukasi, Desa Mekar Rahayu Kec Margaasih, tepat dipinggir aliran Sungai Citarum dan Oxbow Cicukang yang masih menumpuk ratusan ton sampah. Rabu (5/12). 

 Rapat yang langsung dipimpin oleh Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat merangkap sebagai DanSatgas Citarum Ridwan Kamil, Bupati Kab Bandung Dadang Naseer, para Dansektor Satgas Citarum, serta Institusi dan Lembaga terkait dengan Perpres no 15 tahun 2018.

Dalam Rapat Kordinasi tentang percepatan DAS Citarum itu, Menko Maritim membahas beberapa kendala di lapangan yang disampaikan oleh para Dansektor.

*Dansektor 8 Kol Czi Aby Ismawan*

Sebagai tuan rumah, selain memaparkan kondisi di sektor 8, Dansektor juga mengucapkan terima kasih serta menerangkan kondisi jalan masuk akibat hujan yang mengguyur selama 2 hari berturut turut.

Dalam paparan nya Kol Czi Aby Ismawan menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi, " sosialisasi selalu kami lakukan, walau masih belum menyeluruh, saat ini kami dihadapkan  pada kendala lahan untuk pembangunan tempat pembuangan sampah, armada, serta alat keruk, dan ini bukan hanya di sektor 8, tapi diseluruh sektor juga mengalami hal yang sama dalam penanganan sampah". Paparnya dihadapan Menko Maritim dan undangan lain nya.

*Dan sektor 21 Kol Inf Yusef Sudrajat*

Lain hal nya dengan sektor 8, sektor 21 menyampaikan kendala tentang kurang nya tenaga ahli dari LH, " Limbah industri yang masuk ke aliran Citarum ini berasal dari ribuan Pabrik, dengan terbatasnya tenaga ahli dari LH, kami kesulitan untuk melakukan koordinasi soal baku mutu, apalagi hasil uji lab harus menunggu 14 hari, jadi kami lakukan kepada setiap pabrik, apabila sudah ada kolam indikator dan ikan mas serta koi bisa hidup, itu kami anggap aman untuk sementara", Terang nya.

" Satu hal lagi, kami berharap Satgas Gakum melakukan koordinasi ketika sidak dilapangan, untuk menghindari dari salah persepsi", Tambahnya lagi.

*Dansektor Pembibitan Letkol Inf Choirul Anam*

Sementara itu di Sektor Pembibitan, Letkol Inf Choirul Anam menjelaskan," Luas nya lahan kritis yang mencapai 8000 hektar membuat kami harus mengamankan ratusan mata air, juga menjaga agar tanah tidak tergerus saat hujan, yang menyebabkan sedimentasi di Citarum, saat ini kami sedang lakukan penanaman bibit kopi jenis arabica dengan cara tumpang sari", Jelas Letkol Inf Choirul Anam.

" Kami akan lakukan komitmen dengan warga sekitar, karena setelah didata ternyata pengelola lahan kritis itu berasal dari luar daerah, selain itu, di Sektor Pembibitan sedang dibangun pabrik penyulingan sereh wangi,  dan bulan Januari sudah bisa terlihat hasilnya", Ujar Dansektor Pembibitan.

Sebagai DanSatgas Citarum, Ridwan Kamil menyampaikan kepada para Dansektor, " Mari kita tuntas kan persoalan DAS Citarum ini bersama sama, Incenerator ini bukan hal yang permanen dalam penanganan sampah, apabila masyarakat sudah ter Edukasi dengan baik dalam hal memilah sampah, Maka sampah akan selesai dilingkungan nya", Terang Ridwan Kamil.

" Kita anggarkan di 2019 untuk Incenerator di 50 titik, tinggal para Dansektor persiapkan lahan nya, kalau bisa milk BBWS , supaya bisa berkordinasi dengan kementrian PUPR, nanti teknologinya lebih canggih dan harganya murah, sementara untuk mengatasi sedimentasi, nanti ada penambahan 10 excavator buatan Pindad, " Janji nya.

Dalam memimpin Rakor, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menegaskan," Citarum ini kepentingan nasional, jangan ada keragu raguan dalam dalam mengambil keputusan, Citarum ini akan menjadi contoh untuk sungai lain nya, Tegas Luhut dihadapan para Dansektor dan undangan.

" Kita punya ahli untuk membangun teknologi, punya kemauan, punya tim yang bagus, saya akan lihat progresnya awal tahun, jangan terlalu lama, kasian masyarakat, " Tambahnya lagi.

Masih menurut Luhut,  " Sengaja saya adakan Rapat di pinggir Citarum ini, biar terlihat dengan jelas, karena masalah Citarum adalah masalah kita bersama ", Pungkas Menko Maritim.(Put/Leo)
Komentar Anda

Berita Terkini