Peresmian Klinik Pratama Flora Dan Yayasan Anak Bangsa Sumatera Utara

author photo

Publisistik : Rianto G
Editor         : Rianto/Redaksi

MEDAN,MOLTODAY.COM   Peresmian Klinik Pratama Flora Dan Yayasan Anak Bangsa Sumatera Utara yang diketuai oleh Erianto Perangin Angin (Sebuah kegiatan ataupun proses untuk membantu para penderita yang mempunyai penyakit serius atau cacat yang memerlukan pengobatan medis untuk mencapai kemampuan fisik psikologis, dan sosial yang maksimal) Anak Bangsa resmi dibuka yang bertempat di Jalan Letjen Jamin Ginting Kabanjahe,Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Kamis (28/02/2019) sekira 10:00 Wib.


Turut dihadiri Perwakilan dari Pemkab Karo Wakil Bupati Cory Sebayang ,Drs Agustin Pandia, Sekda Karo Saberina MARS, Perwakilan dari Kejari yang diwakili oleh Ricardo Simanjutak, Kepala Dinas Kesehatan Drg. Irna Safrina S. Meliala M kes,  Kepala Dinas Perhubungan Gelora Fajar Purba, Camat Kabanjahe Frans Leonardo Subakti,Kepala BNN Karo AKBP Heppi Karo karo, Perwakilan dari Polres Tanah Karo KBO  Ipda Hendrik Tarigan, Pdt. Masada Sinukaban M.Si serta tamu undangan lainnya.

Adapun acara di buka dengan doa bersama yang di pimpin oleh Pdt, Masada Sinukaban M. Si, kemudian pemukulan gong oleh  Drs. Asman Karo karo MM dan dilanjutkan pengguntingan pita oleh Kepala Dinas Kesehatan.

Drs. Asman Karo-karo MM selaku pendiri dan pemilik lahan menuturkan bahwa dulunya ini merupakan Rumah Sakit yang sekitar 2 tahun sudah tidak beroprasi lagi, dikarenakan kondisi umur dan kesehatannya tidak lagi memungkinkan. Sehingga timbulah pemikiran dengan Drg. Irna Safrina S Meliala M. Kes Kepala Dinas (Kadis)  Kesehatan Kab. Karo untuk membuat Klinik Pratama yang brkerja sama dengan BPJS dan yang ke dua, timbul pemikiran dengan teman teman Anak Bangsa.

" Kita buat lah Yayasan untuk Rehabilitasi Narkoba, karna selama ini anak anak kita yang ada di Kab. Karo khususnya suda di kirim ke deli serdang dan ini kita upayakan disini saja supaya Cost nya tidak terlalu besar, "ujarnya.

Ditambahkannya lagi "Kita tidak mengarapkan rehabilitasi ini banyak kita rawat akan tetapi kalau sudah terkena narkoba jangan dipenjara,tetapi kita rubahlah mental nya itu, kita obati, dan kita rehabilitasi lah dia supaya kembali menjadi penerus kita,"tambahnya.

Kepala BNN Karo AKBP Heppi Karo karo menjelaskan kepada Posmetro Medan   BNN (Badan Narkotika Nasional) berperan sebagai pemangku tugas untuk menyelamatkan anak bangsa yang salah satunya adalah rehabilitasi penyalahgunaan narkoba maupun pencegahan,

" Kalau semua kita tipikor sama pemerintah tentunya pemerintah tidak mampu menangani korban korban penyalahguna Narkoba, untuk itu saya berterima kasih sekali kepada Yayasan Anak Bangsa ini yang sudah berperan aktif dan ikut menanggung sebagian tugas pemerintah untuk menyelamatkan anak bangsa terkhusus rehabilitasi baik itu rehabilitasi medis maupun rehabilitas sosial disini digabung, ini lah tugas kami sebagai pembina sumber sumber ataupun Swadaya Masyarakat," ucapnya.

Dilanjutkannya lagi, bahwa Yayasan Rehabilitasi Anak Bangsa ini yang sudah mengambil sebagian tugas kami yang sebenarnya, karena selama ini kita tidak mempunyai pusat rehabilitasi Kab. Karo kita kwalahan, kwalahan dalam artian setiap kita melakukan tindakan pencegahan dalam hal penangkapan misalnya, apabila seseorang itu tidak cukup bukti sesuai dengan surat edaran Mentri bersama maupun undang undang Nomor 33 tahun 2009 tentang narkotika selama ini kita tahan(Penjara).

" Harapan kedepannya Janganlah kehadiran kehadiran rehabilitasi anak bangsa ini salah persepsi masyarakat,apalagi nanti ada penangan khusus dari pemerintahan misalnya membiayai para pecandu jangan sampai salah persepsi seperti itu, kalau ada persepsi seperti itu gagal lah kita dan kehadiran rehabilitasi ini untuk menyelamatkan orang orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang bahaya nya Narkoba, 'tegasnya,yang di dampingi oleh KBO Ipda Hendrik Tarigan.

Ditambahkan lagi oleh Pdt. Masada Sinukaban M.si semoga melalui panti rehabilitasi ini berharap di samping pencegahan ada pendidikan informasi yang jelas dan benar tentang bahaya narkoba,

"Supaya masyarakat Karo yang 269 Desa, 17 Kecamatan, hampir 400 ribu rakyat ini semakin sadar betapa bahayanya narkoba ini, jangan pernah mencoba-coba, sama sekali jangan pernah mencoba, karena sekali mencoba akibatnya sangat berbahaya sekali, bahkan bisa mati, gila, depresi, dipenjara,ditangkap dan seterusnya," tandasnya.

Disela-sela acara awak media juga mewawancari Erianto Perangin-angin selaku Ketua Yayasan Rehabilitasi Anak Bangsa  menjelaskan bahwa di bentukan yayasan ini diawali dari misi kemanusiaan dan pertama kepedulian dari pemilik lahan dan gedung, pembina Dr Fadli,  BNN Karo, dan juga Dinas Sosial.

"Kita masih beradaptasi karena Rehabilitasi di Karo ini masih tabu  kedepannya kita harus bekerja keras dan terus bersosialisasi, bahwa krehabilitasi perlu, karena  stigma-stigma itu harus kita buang kita benci dengan narkobanya, jangan benci korbannya, korbannya harus kita rangkul,"imbuhnya.
Komentar Anda

Berita Terkini