DPP Horas Bangso Batak Protes Keras Rencana Pemulangan Mantan Anggota ISIS.

author photo

Published : Redaksi
Sumber : DPP HBB

MEDAN |moltoday.com -Ketua Umum DPP Horas Bangso Batak Lamsiang Sitompul memprotes keras rencana pemulangan mantan anggota ISIS sebagaimana diwacanakan oleh BNPT, dan Pemerintah harus tanggulangi biaya operasi para korban bom.

Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP Horas Bangso Batak Lamsiang Sitompul melalui pesan singkat ke Redaksi Media ini, Rabu (10/7).

"Pemulangan mantan anggota ISIS sama saja memasukkan bom waktu ke wilayah Indonesia karena mereka sewaktu-waktu bisa saja melakukan tindakan terorisme," ucap Lamsiang.

Kanitnya, "pemulangan mantan anggota ISIS sangat bertentangan dengan upaya penumpasan terorisme dan radikalisme. Pemerintah harusnya bekerja keras untuk menumpas semua potensi terorisme dan radikalisme jangan justeru memberikan peluang kepada para para pendukung terorisme masuk ke Indonesia".

"Para mantan anggota ISIS sebelumnya sudah bersumpah setia terhadap ISIS yang nota bene adalah kelompok terorisme maka secara otomatis mereka sudah berkhianat terhadap Indonesia maka sudah selayaknya dicabut hak kewarganegaraannya dan mereka tidak layak lagi hidup di Indonesia,"sambung Lamsiang.

Disisi lain pemulangan para mantan anggota isis sangat melukai rasa kemanusiaan masyarakat Indonesia yang sudah trauma akibat tindakan terorisme apalagi perasaan korban dari kejahatan terorisme .

Yang paling ironi adalah biaya pemulihan korban terorisme justru tidak di tanggulangi sepenuhnya oleh negara dengan alasan ketiadaan biaya namun justeru pemulangan mantan anggota ISIS malah dibiayai oleh negara. Hal ini tentu saja sangat melukai rasa kemanusiaan dimana korban bom kurang diperhatikan namun anggota teroris malah diperhatikan.

Sebut saja misalnya Trinity Hutahaean umur 4 tahun, Alvaro Aurelius 4 tahun dan Anita Kristobel 2 tahun yang merupakan korban selamat selain korban meninggal Olivia Marbun yang sampai saat ini masih harus melanjutkan rangkaian operasi bahkan sampai ke luar negeri dan sangat kesulitan biaya. Karena ketiadaan biaya sampai mereka harus meminta sumbangan dari masyarakat lewat media sosial.

Hal ini sesuatu yang sangat memprihatinkan dimana perhatian pemerintah yang sangat minim terhadap mereka malah justru mantan anggota ISIS yang lebih diperhatikan oleh pemerintah .

Disamping mereka tentu masih banyak lagi korban teror bom yang tidak terungkap ke permukaan yang tidak tertangani dengan baik yang meninggalkan trauma yang sangat mendalam bagi korban dan keluarganya.
Oleh karena itu DPP Horas Bangso Batak memprotes keras pemulangan mantan anggota ISIS kembali ke Indonesia dan mendesak pemerintah untuk semaksimal mungkin fokus untuk pemulihan semua korban-korban bom untuk mengurangi penderitaan mereka.
Komentar Anda

Berita Terkini