Danlanud Soewondo Hadiri Apel Kesiapsiagaan Nasional dan Penutupan Latihan KBRN BNPT di Yonko 469 Paskhas

author photo


Medan,Moltoday.com-TNI AU. Komandan Lanud Doewondo Kolonel Pnb Meka Yudanto, S Sos , M.A.P. nenghadiri Apel Kesiapsiagaan Nasional dan Penutupan Latihan KBRN BNPT di Mako Batayon 469 Paskhas. Kamis (26/9).


Dari pihak Intelijen diperoleh informasi bahwa ada kelompok teroris yang berkemampuan merakit bom improvisasi menggunakan bahan kimia, biologi, radioaktif, nuklir ( KBRN ) yang bersenjata merencanakan, melaksanakan aksi terorisme di kota Medan.

Selanjutnya pada hari Kamis (26/9/2019) Jam 09:00 WIB terjadi demonstrasi oleh sekelompok masyarakat terkait dengan berbagai isu didepan kantor gubernur Sumut. Demontrasi ini ditunggangi oleh kelompok teroris yang berencana meledakan bom di kerumunan massa demonstran sebagai pengalihan dengan maksud penculikan penjabat di kantor gubernur Sumatera Utara, sebagai alat untuk menekan pihak pemerintah guna membebaskan rekan-rekan kelompok teroris yang ditahan di penjara.

Demonstrasi itu coba dihalau oleh pasukan Dalmas Polda Sumut, disaat itu salah seorang teroris melempar bom rakitan kedepan kantor gubernur Sumut " duar" bunyi ledakan yang memekakkan telinga disaat bersamaan para Teroris lainya yang bergabung pada kerumunan massa bergerak berhasil menyandara pejabat Pemprovsu.

Dalmas sebagai penindak awal mengatasi mobil penculik namun mampu diterobos dan berhasil melarikan diri sambil menembakan senjata api ke sembarang arah.

Menerima informasi adanya aksi terorisme dan penyanderaan, sirene kesiapsiagaan Satgas KBRN dibunyikan, unsur tim penindak terorisme berkumpul dan menerima perintah pengejaran dan pembebasan sandera.

Saat tim penindak sedang melaksanakan pengejaran teroris yang diketahui sedang mengarah keluar kota Medan menuju kota Binjai. Komandan Satgas KBRN menghubungi satuan yonif 100 Raiders yang berada di kota Binjai langsung dikontak untuk melakukan penghadangan mobil teroris yang sedang dikejar oleh tim penindak gabungan Sat Wan Teror Gegana Brimob dan Batalyon Komando Paskhas .

Terdesak para teroris melepaskan bom kimia beracun berbahan Klorin, sadar akan bahaya, tim jihandak berkemampuan penanggulangan Kimia, biologi, radioaktif dan nuklirpun diturunkan ke lokasi yang langsung melakukan menyiapkan pos komando, memonitor kondisi metereologi, membuat pola penyebaran kontaminasi, menentukan batas primeter keamanan, mengendalikan kegiatan satgas.

Sementara tim Lidik melakukan deteksi dan penilaian situasi, menempatkan tenda kontaminasi, mengambil sampel ke petugas dekontaminasi dan meminta tim evakuasi korban.

Disaat bersamaan tim penjinak bom melakukan evakuasi paket bom dengan menggunakan robot dan pendisposalan paket bom sementara anggota TNI dan Polri yang melakukan pengejaran terhadap para pelaku teroris terlibat kontak senjata yang berakhir dengan tewasnya tiga orang teroris.


Inilah skanario pembebasan sandera yang di lakukan kelompok teroris pada acara apel kesiapsiagaan nasional dan penutupan latihan KBRN Badan Nasional Penanggulangan Teroris bersama TNI-POLRI dan Pemprovsu yang dilaksanakan pada hari Kamis (26/9/2019) di Mako Batalyon Komando 469 Paskhas Medan.

Deputi 2 bidang penindakan dan pembinaan kemampuan BNPT, Irjen Pol B.Sandi dalam amanatnya mengatakan bahwa seperti yang diberitakan saat ini bangsa Indonesia banyak terjadi gejolak di masyarakat seperti di Papua yang dimulai dari isu sara, kebakaran hutan yang menimbulkan kabut asap di berbagai daerah di Sumatera dan Kalimantan hingga penolakan revisi KUHP yang banyak menimbulkan gelombang demonstrasi.

"Kita hendaknya selalu waspada akan celah yang dapat digunakan oleh teroris dalam melakukan terorisme, kita tak boleh lengah karean terorisme berpotensi menyusup dan memanfaatkan momentum tersebut untuk menimbulkan kekacauan oleh karena itu saya ingatkan pada kalian ( prajurit TNI-Polri ) yang berada di sini jangan lengah, saya berharap kalian mampu bersinergi, bahu membahu untuk meminimalisir sekecil mungkin peluang kelompok radikal untuk melakukan aksinya di Sumatera Utara. Tidak ada tempat bagi teroris di bumi Pertiwi.

Apel kesiapsiagaan ini semoga dapat meningkatkan sinergitas aparat yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Kita semua mempunyai keinginan yang sama, yaitu Indonesia yang aman dan damai dan jangan ada ego sektoral di masing-masing kesatuan.

Dalam menghadapi terorisme kita harus bersatu. Kalian berdiri di sini disaksikan oleh para petinggi TNI-POLRI dan pemerintah daerah dalam kesiapsiagaan penanggulangan terorisme, buat mereka bangga pada dirimu, buat Sumatra Utara ini bangga. Kalian selama beberapa hari yang lalu telah mengikuti pelatihan penanggalan terorisme jadikan itu sebagai pelajaran dan bekal ilmu pengetahuan. Simulasi pembebasan sandera yang menggunakan unsur KBRN dengan metode TTX ( table Top Exercise ) dan FMP ( Full Mision Profile ) yang diperagakan oleh pasukan gabungan TNI-POLRI dan Pemprovsu, manfaatkan ini dengan sebaik-baiknya," ucap Irjend Pol B. Sandi mengakhiri kata sambutanya.

Dalam apel tersebut sebelumnya juga di lakukan penanggalan tanda peserta pelatihan oleh komandan apel yang diakhiri dengan photo bersama.

Turut hadir dalam acara antara lain Pangkosek Hanudnas III, Kabinda Sumut, perwakilan Kapolda Sumatera Utara, Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Meka Yidanto, S.Sos., M.A.P., Dansat Brimob Polda Sumut yang diwakili oleh Wadansat, Danwing III Paskhas dan Danyonko 469 Paskhas, Danyonmaharlan, Prajurit marinir, Prajurit Raiders 100, prajurit Satbrimobdasu, satpol PP, BNPB, Tim Zihandak Yon Zipur. (Pen Lanud Soewondo)
Komentar Anda

Berita Terkini