GAPOKTAN Kecamatan Hinai Terima Bantuan Penggiling Padi Dari BI.

author photo

Langkat.Moltoday.com – Bank Indonesia (BI) kembali menyerahkan bantuan mesin penggiling padi kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sukadame Timur, Dusun Sidodadi Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sumatera Utara (Sumut) Wiwiek Sisto Widayat lansung menyerahkan alat tersebut kepada Ketua Gapoktan Maridin yang disaksikan Kadis Pertanian Nasruddin, Kapolsek, Camat M Nawawi, Kades Riyadi, Dan Ramil, dan anggota Gapoktan, Langkat, Kamis (6/2/20).

Dalam sambutannya Wiwiek mengatakan, bantuan mesin penggiling padi ini adalah bentuk kepedulian BI dalam upaya meningkatkan perekonomian rakyat terutama pedesaan dan para UMKM melalui sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi ke kesejahteraan rakyat di daerah.

“Mesin Penggiling padi ini cukup membantu masyarakat pedesaan. Kita berharap kiranya jajaran pengurus Gapoktan dapat merawat dan bersinergi dengan masyarakat,” papar Wiwiek.

Dikatakan Wiwiek lagi, kini anggota Gapoktan berjumlah 419 KK dan luas lahan 212 ha sisanya adalah lahan sawit dan rambung.

Tentu dengan luas sawah 212 ha sawah bisa menghasil 4,7 ton padi. Untuk itu Gapoktan harus bersinergi dengan pemerintah daerah para stakeholder untuk melakukan pengembangan terutama penyaluran hasil pertanian. BI telah membina Gapoktan mulai tahun 2016, dan hingga saat ini sudah tersebar di beberapa daerah di Sumut termasuk UMKM. “Dimana Gapoktan bisa membuka websate atau online”, ungkap Wiwiek.

Sementara Ketua Gapoktan Maridin menyatakan sangat berterimakasih atas bantuan BI kepada Gapoktan Sidodadi, kami akan mempergunakanya sebaik mungkin dan tetap merawat agar kebutuhan para petani untuk melakukan penggilingan padi.

Sedangkan Kepala Desa Sukadame Timur Riyadi menambahkan, Desa terdiri dari 6 dusun dengan jumlah warga kurang lebih 1000 KK. Penghasil mayoritas padi, namun sebagian ada sawit, rambung. Jumlah Gapoktan yang ada 12 kelompok.

Wiwiek  berharap dengan bantuan mesin penggiling padi ini dapat membantu para petani untuk menggiling padi menjadi beras dengan sistem sewa giling murah, sehingga meningkatkan efisiensi waktu.

“Gapoktan tidak akan dilepas begitu saja, mereka akan tetap kami dampingi selama beberapa tahun ke depan. Kami juga akan bantu proses produksi pemasaran padi, baik itu UMKM. Saya harap mereka dapat berkembang dan bisa menjadi salah satu pilot project pengembangan tanaman padi dan dapat menekan inflasi di Sumut” harap Wiwiek.

Katanya lagi, adanya bantuan mesin ini, bisa menjadi salah satu solusi menenak inflasi yang semakin tinggi di Sumut ini.

“Saya yakin dan percaya, petani dan pengrajin serta usaha UMKM Kab Langkat ini akan semakin terpacu untuk berkreasi, juga semakin rajin menanam padi. Dengan begitu, beras di Sumut akan tetap terpenuhi,” harapnya.

Kadis Pertanian Kab Langkat Nasruddin mewakili dalam sambutannya mengatakan, penggunaan mesin padi ini dapat mempercepat proses penggilingan dan akan lebih murah dibanding ke tempat lain, efisiensi waktu.


(A-1Red)
Komentar Anda

Berita Terkini