Pembangunan
infrastruktur di kawasan pariwisata Danau Toba tengah dikebut penyelesaiannya.
Bahkan, pemerintah menargetkan prosesnya selesai pada 2019 mendatang.
Sedikitnya ada
tiga Infrastruktur utama yang akan segera dibangun demi melancarkan akses
pariwisata kawasan Danau Toba. Pertama, pembangunan Bandara Silangit yang
dijadwalkan September mendatang akan resmi menjadi Bandara Internasional
Silangit dan akan melayani tiga rute utama.
Kedua,
membangun proyek jalan tol Medan-Tebingtinggi yang ditarget bisa beroperasi
tahun ini. Dan terakhir, membangun proyek jalur kereta api dengan rute Medan-Parapat.
Diharapkan dengan kehadiran moda tranportasi kereta api tersebut jarak tempu
Medan-Danau Toba bisa diperingkat.
Untuk
mewujudkan rencana tersebut, pemerintah pun membuka pintu bagi sejumlah
investor, termasuk dari luar negeri. Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut
Panjaitan menyatakan, sejumlah investor saat ini berlomba untuk menanamkan
modalnya di Indonesia, salah satunya investor asal Tiongkok.
Luhut
menjelaskan, kali ini investor asal Tiongkok tertarik untuk berinvestasi di
kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Sebelumnya, kata Luhut, perusahaan asal
negeri tirai bambu tersebut juga telah menanamkan modalnya di kawasan Morowali,
Sulawesi Tengah dengan nilai sekitar 7 miliar Dolar AS.
"Kita
punya showcase yang kita tidak pernah
tahu. Investasi Tiongkok di Morowali itu hampir 7 miliar Dolar AS, telah mulai
produksi minggu lalu, itu adalah stainless
steel," kata Luhut di Jakarta, Selasa (11/7).
Untuk
di wilayah Danau Toba, Luhut menjelaskan, investor Tiongkok berupaya untuk
mengembangkan sektor perikanan dan infrastruktur yakni dengan membangun jalur
kereta yang menghubungkan dari Medan hingga Danau Toba, dengan nilai investasi
sebesar 10 miliar Dolar AS atau sekitar Rp134 triliun (dengan kurs Dolar Rp13.400).
"Dia
(investor) mau bangun railroad dari Medan sampai Danau Toba, dia mau bangun
infrastruktur. Saya pikir dia mau investasi kecil, dia bilang kami siap sampai
10 miliar Dolar AS," terang Luhut.
Namun
demikian, Luhut menegaskan, walau pemerintah membutuhkan penanaman modal baru,
namun investor tersebut tetap harus mengikuti kebijakan dan aturan pemerintah
RI. "Tapi saya bilang kamu harus mengikuti rules of engagement Indonesia,
tidak bisa kamu (investor) yang atur," tegasnya.
Saat
ini, kata Luhut, sejumlah investor saat ini tertarik untuk berinvestasi di
dalam negeri, terlebih Indonesia telah meraih investment grade dari Standards
& Poor's (S&P). Tak hanya itu, Luhut juga mengatakan saat ini
pemerintah telah memberikan sejumlah kemudahan bagi para investor untuk
melakukan investasi.
Menurut
Luhut, Indonesia menjadi sasaran investasi, karena pemerintah telah melakukan
berbagai perbaikan dalam kemudahan investasi, salah satunya ialah dengan
menyederhanakan peraturan, menerapkan transparansi dan cepat mengambil
keputusan. "Anda sekali-sekali bisa hadir melihat bagaimana kita membuat
keputusan yang cepat, transparan, dan sesuai dengan aturan. Semua hal-hal yang
tidak perlu kita potong," pungkas Luhut.
Sebelumnya,
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga mengaku, dalam waktu dekat berencana
membangun jalur kereta api baru ke Parapat. Pembangunan tersebut dilakukan
sebagai salah satu upaya pemerintah memperbanyak akses ke sektor wisata Danau
Toba.
Dengan
kondisi saat ini yang mempertimbangkan ketersediaan lahan hingga faktor kondisi
geografis, pelaksanaan pembangunan fisik jalur kereta api itu diprediksi baru
bisa dimulai pada 2019 mendatang.
"Diprediksi
dimulai 2019 sudah melakukan pelaksanaan fisik," kata Pejabat Pembuat
Komitmen Wilayah II Balai Teknik Perkereta Apian Wilayah Sumatera Bagian Utara,
M Yusuf, baru-baru ini.
Ia
mengatakan, kendala dalam membangun jalur itu yakni pembebasan lahan. Selain
itu, letak geografis menuju Danau Toba lebih tinggi. "Memang menuju Danau
Toba agak tinggi, nanti diadakan seperti kajian teknis di lapangan,"
ujarnya.
Yusuf
menuturkan, jalur baru yang dibangun nantinya dimulai dari Pematangsiantar
menuju Parapat. Jalur tersebut panjangnya mencapai 60 kilometer. "Kemungkinan
beroperasi pada 2020. Nantinya, Medan-Danau Toba dengan menggunakan kereta api
waktu tempuhnya sekitar 3 jam," ungkapnya.(prpt)