![]() |
| Ket Gbr : Kapal Wisata Samosir |
![]() |
| Ket Gbr : Kapal Wisata Samosir |
Mengapa Bank Indonesia memfokuskan pengembangan pariwisata di Danau Toba, sebab BI prihatin akan kondisi perekonomian masyarakat yang hidup di pinggiran Danau Toba.Yang mana selama ini mereka menggantungkan mata pencaharian sehari hari dari Bertani, Nelayan maupun melayani para wisman yang sedang berkunjung.
Namun saat ini mata pencaharian yang mereka harapkan tersebut berangsur- angsur hilang dikarenakan berbagai aspek.Yang Pertama dari bidang Bertani, sulitnya para petani untuk mendapatkan bibit tanaman maupun pemasaran hasil pertanian mereka yang disebabkan infrastruktur yang sulit ke desa mereka.Yang Kedua Nelayan, air danau toba saat ini sudah sangat tercemar oleh limbah yang mengakibatkan kematian Ikan-ikan yang hidupdan berhabitat di dalamnya seperti ikan pora-pora, ikan mas dan yang lainnya. Akibatnya para nelayan sulit untuk mendapatkan ikan untuk menghidupi keluarga mereka sehari-hari.dan yang terakhir Pelayanan, kurangnya keramah masyarakat sekitar Danau Toba yang menjual soevenir dan makanan membuat para wisatawan enggan kembali ke sini untuk berkunjung, yang menyebabkan terpuruknya perekonomian kehidupan masyarakatnya.
Oleh sebab itu, Bank Indonesia melakukan gebrakan dengan melakukan beberapa kegiatan salah satunya "Pelatihan Wartawan Ekonomi baik media TV, Cetak dan Online di Inna Parapat, sebab melalui media inilah yang mempublikasikan dan nantinya bisa mendongkrak minat wisatawan untuk kembali berkunjung ke destinasi wisata Danau Toba ini . yang mana pemerintah daerah Sumatera Utara sudah menargetkan Satu Juta Wisatawan pada tahun 2019 yang akan datang.
Untuk itulah mari kita semua seluruh elemen masyarakat dan pemerintah bergandengan tangan dan bahu membahas untuk menjadikan Sumatera Utara menjadi Propvinsi yang "Gemahripah Lohjinawi", dan Danau Toba menjadi lumbung Devisa bagi Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini.(Amsari-1.Red)
Tulisan Lomba Artikel BI.

