Ket Gbr : Tampak air laut menghantam masuk ke dalam Hotel Salsa Beach, dok foto m.kumparan.com |
Ket gbr ilustrasi |
Akibat peristiwa alam itu, masyarakat yang berada di sekitar lokasi langsung melarikan diri ke tempat tinggi.[cut]
Hotel Salsa Beach di kawasan Pantai Karang bolong porak poranda. Air laut masuk ke dalam hotel. Jarak antara permukaan tanah di hotel dengan air laut sekitar 2 meter
Saksi mata menyebutkan, sebelumnya sempat terjadi angin yang sangat kencang. Namun, apakah ada gempa atau tidak, belum diketahui.
Hanya saja, suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau memang sudah terdengar kencang sejak pagi. Tapi apakah tsunami ini karena Anak Krakatau yang sedang batuk, belum diketahui.
Diberitakan m.kumpara.com, atap Hotel Salsa Beach, Serang, Banten, roboh. Jendela-jendela jatuh dan kaca berserakan karena pecah.
https://m.kumparan.com/ferio-pristiawan1505266811986/tsunami-di-pantai-anyer-beberapa-hotel-roboh-1545489229005166718
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB. Sutopo Purwo Nugroho gelombang tinggi di Pantai Anyer bukan tsunami. Dengan demikian, ia meminta masyarakat tetap tenang dan jangan panik.
"Ini bukan tsunami. Juga bukan disebabkan letusan Gunung Anak Krakatau. Tapi gelombang pasang karena bulan purnama. Masyarakat harap tenang," kata Sutopo.
Saat air laut masuk ke hotel akibat gelombang pasang naik. Bulan purnama memang memicu naiknya tinggi muka air laut. Masyarakat mengira ada tsunami sehingga melakukan evakuasi ke perbukitan. Sekali lagi, tidak ada tsunami. Hanya gelombang laut naik.
Sumber : m.kumparan.com
Editing & posting by redaksi moltoday.com