Kanjeng Sulton Mego Sakti Angkat Bicara Dalam Rapat Makam Buay Nyughang

author photo


Dalam rangka menyelesaikan legalitas Wakap makam masyarakat adat Lampung dari marga atau keluarga besar Buay Nyughang, maka diadakan rapat khusus baru baru ini (23/12/2018) di Balai Desa Negeri sakti, Gedong Tataan - Pesawaran

Hadir dalam acara tersebut sejumlah unsur tokoh dan pemuda adat Lampung dari marga atau Buay Nyughang yang terdiri dari 3 (tiga) kelompok masing masing adalah Buay Nyughang Lebu Balak, Buay Nyughang Ghulung Helok dan Buay Nyughang Ghulung Liba

Dalam rapat tersebut masing masing unsur pemuda dari 3 (tiga) kelompok telah menyampaikan usulan usulan yang masing masing memiliki keinginan yang sama terkait nazhir atau pengurus wakap, kegunaan wakap, legalitas nazhir dan legalitas wakap termasuk hal hal lain. 

Untuk nazhir atau pengurus wakap masing masing menginginkan agar dibentuk Badan wakap Makam Buay Nyughang yang anggota Pengurusnya dari marga atau Buay Nyughang bukan dari Pemerintah Desa Negeri sakti.

Untuk kegunaan wakap makam tersebut masing masing menginginkan agar wakap makam tersebut khusus untuk Buay Nyughang yang terdiri dari 3 (tiga) kelompok yaitu Buay Nyughang Lebu Balak, Buay Nyughang Ghulung Helok dan Buay Nyughang Ghulung Liba

Ditengah tengah acara tersebut tidak kalah penting juga Kanjeng Sulton Mego Sakti ikut angkat bicara yang keinginanya juga sama dengan sejumlah unsur tokoh dan pemuda Buay Nyughang. 

Kanjeng memaparkan bahwa dalam dunia apapun tidak terlepas dengan apa yang dinamakan administrasi dan program bukan program dan administrasi.

“Saudara saudaraku yang sangat saya muliakan dari kesekian banyak para unsur pemuda yang hadir ternyata tidak sedikit yang telah berbicara, ada yang bicara hukum, ada yang bicara sejarah, ada yang bicara developer dan ada yang bicara managemen tapi saya disini akan berbicara tentang Pempek” tuturnya dengan nada ramah.

“Walaupun tepung terigunya dari Taiwan, gincunya dari China dan openya buatan Amerika tapi kalau adonanya dulu yang dimasukan ke dalam kuali baru minyaknya maka yang jadi bukan pempek akan tetapi gosong” ungkapnya. 

“Tapi walaupun bahanya setandar lokal, tepungnya dari Tegal, Gincunya dari Bandung, dan Openya buatan Cirbon kalau minyaknya yang dimasukan dulu baru adonanya itupun nunggu panas setelah itu harus dibolak balik maka baru dinyatakan pempek yang enak dimakan” katanya sambil tersenyum.  

“Dari uraian cerita pempek tersebut kita bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa dalam melakukan pekerjaan dalam bentuk apapun selain kita harus memenuhi segala persyaratan, kita juga harus memperhatikan tahapan tahapan dalam melakukan pekerjaan” jelasnya. 

“Begitu juga dalam rapat makam Buay Nyughang, walaupun segala persyaratan sudah semua terpenuhi tapi kalau tahapan tahapan tidak dilakukan sesuai urutannya maka yang terjadi adalah berantakan yang mengakibatkan rapat batal demi hukum” paparnya. 

“Dalam dunia apapun, baik dalam dunia tata pemerintahan, dunia politik ataupun dunia perusahaan  tidak terlepas dengan apa yang dinamakan administrasi dan program”. 

“Adminitrai terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu adminitrasi bidang kesekretariatan, adminitrasi bidang personalia dan adminitrasi bidang keuangan serta program juga terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan”.

“Bila kita hubungkan dengan rapat makam buay nyughang maka sangat jelas kita membutuhkan adminitrasi dan program” lanjutnya.

”Untuk adminitrasi bidang kesekretariatan kita sangat butuh legalitas perkumpulan yaitu legalitas  nazhir atau pengurus wakap, legalitas objek wakapnya termasuk legalitas lain agar segala tindakan yang kita lakukan memiliki kepastian hukum untuk mencapai kekuatan hukum tetap” tandasnya.

“Untuk adminitrasi bidang personalia yaitu tentang siapa yang akan menjadi nazhir atau pengurus wakap tersebut” katanya dengan penuh harap. 

“Untuk adminitrasi bidang keuangan kita sangat membutuhkan dana anggaran yang terperogram” ungkapnya dengan nada tegas. 

“Bicara tentang program kita perlu membuat perencanaan yang terarah, terpola dan terdesain agar program dapat terkondisi dengan sempurna dan dalam pengelolaan atau pelaksanaan program dapat termonitoring secara continyu serta dalam pengawasan program dapat terkendali dengan setabil”. Pungkasnya.

Komentar Kanjeng dalam menyampaikan usulan usulan banyak direspon oleh sejumlah unsur tokoh dan pemuda Buay Nyughang karena dalam komentarnya tidak mengambang akan tetapi banyak mengarah kepada prinsip dan tehnis dalam dunia managemen yang merupakan bekal untuk melakukan segala tindakan dalam segala bentuk kegiatan. 

Saat dikonfirmasi sejumlah wartawan usai rapat tersebut Kanjeng tidak banyak komentar kecuali merasa bangga dengan Pemerintah Desa yang sekarang karena banyak program pemerintah Desa yang dapat terwujud.  

“Saya bangga dan senang terhadap Sukma Jaya yang telah menjadi pejabat Kepala Desa Negeri Sakti karena saya lihat dengan mata saya sendiri dari tahun ke tahun banyak hal yang berubah terutama banyak terbangun jalan ke seluruh pelosok kampung sehingga jalur transfortasi lancar tidak terputus” katanya dengan nada bersahabat.

Menyikapi tentang acara rapat menurut Kanjeng keputusan rapat belum dinyatakan pinal karena banyak hal yang tidak memenuhi peryaratan dalam rapat tersebut 

“Menurut saya rapat belum bisa dinyatakan syah karena tidak memenuhi syarat dalam perkumpulan adat Buay Nyughang dan belum atau tidak melakukan tahapan tahapan yang harus dilakukan dalam rapat,” tegasnya. 

“Namun dibalik itu saya tidak khawatir karena sejumlah tokoh dan pemuda adat Buay Nyughang masing masing memiliki potensi yang tidak mudah terpengaruh interpensi pihak lain” katanya dengan penuh yakin.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut agar terwujud pemberitaan yang fakta, akurat dan berimbang, pihak wartawan berusaha untuk bisa menjumpai sejumlah pihak terkait sebagai nara sumber, namun sampai waktu jadwal penerbitan pihak wartawan belum mendapat waktu yang tepat untuk bisa bertemu dengan sejumlah pihak terkait tersebut. (BM-Red)
Komentar Anda

Berita Terkini