Herviano dan Tim MHF Bantu Korban Kebakaran

author photo
Ket Foto
PEDULI WARGA: Herviano bersama tim MHF tanggap bencana saat menyerahkan bantuan ke korban kebakaran.
FOTO:IST/MOLTODAY.COM
Ikuti terus Info berita ter update di Moltoday.com...mau kirim berita kirimkan ke WA: 0813 7575 5988

Publisistik   : Vand DeVasa
Editor         : Redaksi

KENDAL,MOLTODAY.COM  Juwati (56) menangis haru saat menerima kedatangan Mochamad Herviano ke rumah anaknya di Dusun Taruman, Kecamatan Singorojo, Jumat (1/3) sore lalu.

"Rumah saya ludes pak, cuma bisa menyelamatkan baju-baju ini, semua harta saya, rumah satu-satunya rata dengan tanah," ungkap Juwati sambil terisak, kepada Herviano.[cut]

Herviano dan Tim Mochamad Herviano Foundation (MHF) Tanggap Bencana datang memberi bantuan kepada para korban kebakaran yang terjadi Kamis (28/2) sore, yang menghanguskan 25 rumah milik warga tersebut.

Juwati yang tinggal bersama Ngarmin, suaminya serta anaknya Nurhafudin dan Nuryanti menantunya terpaksa harus mengungsi ke rumah anaknya, Sikun, yang juga berada di desa tersebut.

Herviano, caleg DPR RI dari dapil Jateng I meminta warga agar sabar dan tabah menerima musibah ini. "Sabar ya, bu. Semoga bantuan ini berguna untuk ibu dan warga lainnya," ujar Herviani.

Politisi muda PDIP tersebut, di tengah guyuran hujan, bersama tim relawan mendatangi satu persatu para korban yang kini mengungsi ke rumah kerabat yang tinggal di desa tersebut.

Henry dari Tim Tanggap Bencana MHF menambahkan, ini merupakan komitmen MHF untuk membantu korban bencana secara cepat.

"Begitu ada bencana, tim akan turun langsung dan memberi bantuan apa saja kepada para korban. Ini tim reaksi cepat, karena dari pengalaman yang ada, para korban bencana umumnya lambat tertangani karena terlalu banyak koordinasi," ujarnya.

Kepala Desa Singorojo, Hadi Prayitno mengatakan, kejadian kebakaran itu diduga disebabkan kebocoran selang gas pada kompor salah satu rumah yang terbakar.

Api yang muncul dari kebocoran gas itu langsung menjilat tumpukan padi kering yang berdekatan dengan kompor sehingga api cepat membakar.

"Api muncul dari rumah Subari. Saat itu istrinya tengah memasak. Tiba-tiba api muncul dan menjilat tumpukan padi, termasuk bangunan rumahnya," ujarnya.

Saat api membesar, istri Subari keluar dan berteriak minta tolong. Warga yang mengetahui api membumbung tinggi, mencoba menolong istri Subari.

"Warga di sini belum mengetahui cara tanggap menanggulangi kebakaran sehingga saat kejadian itu para warga sibuk menyelamatkan barang-barangnya, tanpa mencoba memadamkan api," jelasnya.

Api yang membakar rumah milik Subari menjadi tidak terkendali sehingga ikut membakar rumah lain yang berada di sekitar rumah tersebut. Kondisi perkampungan padat penduduk dan kondisi jalan yang sangat sempit, di atas perbukitan menyulitkan upaya pemadaman. Akibatnya, puluhan rumah ludes terbakar dan rata dengan tanah.

"Alhamdulilah, tidak ada korban jiwa. Namun ada warga kami yang mengalami luka-luka akibat tertimpa balok kayu terbakar pada saat hendak memutus api agar tidak menjalar ke rumah lain," tutur Hadi.
Komentar Anda

Berita Terkini