Published : Redaksi
Editor :
Redaksi
MEDAN | Moltoday.com – Dimaki,
dijambak, diseret, ditunjang berulang-ulang dan dipukul serta diamncam. Suatu
perbuatan aniaya yang dialami Sarinah br Siregar Pimpinan Redasi di salah satu
Media Online. Tidak sampai disitu, ratusan juta harta benda miliknya juga
dirampas.
Pada
Rabu (19/6/2019), sekira 20:30 Wib malam, Sarinah br Siregar (korban) mendengar
pintu rumahnya diketuk seseorang, saat itu korban sedang menonton TV diruangan bawah (garasi), karena memang suami saya
dalam kondisi sakit struk, tidak bisa berjalan dan sulit berbicara.
Kepada Redaksi Media ini, Sarinah
menjelaskan, Pintu dikedor hingga tiga kali tanpa suara. Mendengar ketukan
pintu berulang ulang selanjutnya korban meneriaki dari dalam, “Siapa ??”, lalu
sambutan sahutan dari luar rumah, ”Aku Vera (dengan suara lantang)”, ucap
Sarinah.
Karena mengenal suara yang
menyahut, lalu korban membuka pintu, terlihat Vera ditemani lebih kurang 12
orang yang datang dengan mengendarai dua mobil dan sepeda motor,
termasuk juga anak serta menantu dari anak tirinya.
Saat Korban mempersilahkan masuk, bukan perlakuan
baik yang diterima korban dari para pelaku, malahan salah seorang dari pelaku
membentak dengan mengatakan, "tak perlu kau suruh-suruh kami masuk
bukan rumah kau ini", perkataan tersebut dibalas korban dengan jawaban
"Loh...kok kasar kali kalian". Namun para pelaku semakin berang dan
mencerca korban dengan sejumlah omongan-omongan kotor tak senonoh.
“ Mendengar keributan, tak lama datang
kepala Lingkungan. Tapi kedatangannya tidak menyelesaikan masalah” , ujar
Sarinah.
Karena semakin
merasa terancam, korban sempat menelpon polisi dari Polsek Helvetia. Namun
setelah dua orang personil polisi berpakaian preman datang, para pelaku
mengusir personil polisi yang datang seraya mengatakan "ini urusan
keluarga tak perlu dicampuri polisi".
Selanjutnya, sebelum pergi salah seorang personil polisi sempat menasehati para
pelaku dengan mengatakan, "jangan ribut-ribut lah, kasian bapak itu lagi
sakit". Karena memang suami korban yang notabenenya ayah kandung para
pelaku sedang sakit dan tergeletak ditempat tidur.
Setelah kedua Personil Polisi dari
Polsek Helvetia pergi, para Pelaku semakin beringas mencerca korban, dengan
mengatakan "Polisi kek gitu kau panggil, Jendral kau panggil kesini tak ada
apa-apanya sama kami", hardik pelaku, dan spontan menyeret
tubuh korban, disuruh menunjukkan barang-barang berharga dimana disimpan.
Korban sempat melakukan perlawanan namun tak berdaya karena dikeroyok oleh
lebih kurang enam orang Pelaku.
Korban sempat beralasan mau tukar pakaian dulu kelantai atas rumahnya, karena
memang saat itu korban hanya memakai daster saja. Namun setelah pergi kelantai
atas berniat tukar pakaian, para pelaku kembali mengejar dan menyeret serta
menjambak rambut korban. Bahkan korban diseret turun tangga hingga dicampakkan
keluar rumah.
Tas sandang korban yang sempat
diambilnya dilantai atas rumah dirampas pelaku dan dibongkari seraya berkata "mana
harta kau simpan semua". Korban juga kemudian diseret kembali serta
ditunjang dan dicampakkan keluar rumah. Selanjutnya para pelaku mengunci
pintu dari dalam, hingga korban berteriak-teriak menggedor pintu rumah namun
tak dihiraukan para pelaku. Diduga saat didalam rumah, para pelaku mengambil
membongkari lemari hingga mengambil harta benda milik korban.
Setelah puas menguras habis harta benda milik korban, para pelaku menaikan
orang tuanya yang sedang sakit keatas mobil merk Sigra Merah milik korban dan
juga membawa sepeda motor Honda Vario milik korban, selanjutnya membuka pintu
garasi dan menggembok kembali pintu tersebut dari luar.
Korban juga mengatakan sebelum pergi para pelaku sempat mengancam korban dengan
mengatakan "kalau dia (korban) masuk kerumah ini lagi kita bakar aja
rumahnya", seraya pergi meninggalkan korban begitu saja.