Penulis/Editor : Ridwan,
Redaksi.
MEDAN |Moltoday.com – Aku Cinta Produk Indonesia yang telah
dikampanyekan pada Desember 2018 oleh Kementerian Perdagangan beserta Ikatan
Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) sepantasnya diberikan apresiasi (www.liputan6.com)
Ironisnya, yang telah dilansir ‘www.neraca.co.id’, menyebutkan, hanya 34% saja penduduk Indonesia yang membeli
produk Indonesia. Padahal 91% penduduk Indonesia bangga terhadap produk Indonesia.
Pada Bulan Mei 2018, Kemendag dan APPBI
menggelar pameran Mall ke Mall yang bertujuan memperluas akses Pasar Produk
Dalam Negeri (www.kemendag.go.id)
Di Medan Sumatera Utara, Ade
Sandra selaku ketua forum ibu melaksanakan kegiatan cinta budaya indonesia
melalui kebaya khas indonesia di salah satu cafe di Kota Medan dengan setiap
anggota menggunakan gaun busana pakaian khas wanita Indonesia Kebaya, membahas
tentang pentingnya pelestarian kebaya di Indonesia dan kedepannya Hari kebaya
Nasional dapat menjadi hari nasional di seluruh negara , sehingga kebaya dapat
terus dilestarikan hingga mendunia.[cut]
Acara tersebut dilaksanakan pada Jumat (19/07/2019), kegiatan ini
akan membahas mengenai sejarah, seni, filosofi dan ideologi yang terkandung dalam
budaya dari berbusana kebaya serta membangkitkan rasa kecintaan terhadap
produksi dalam negeri.[cut]
"Gagasan
ini kita sambut dengan sangat baik karena di Kemendikbud memang ada peraturan
setiap hari selasa memakai baju daerahnya masing-masing. Gerakan yang berbasis
busana ini punya dampak yang lebih jauh dari yang kita kira," ucap Ade
Sandra.
Ia menyampaikan agar kedepannya kebaya bisa tetap dapat
dilestarikan di dunia pendidikan dan kebudayaan demi tercapainya tujuan
dijadikan hari kebaya sebagai hari nasional seperti Hari Batik Nasional yang
jatuh pada 2 Oktober setiap tahunnya.
"Bapak
Jokowi dalam pidatonya di Sentul sudah menerangkan kalau Indonesia ini milik
semua dan kita harus berjuang atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia
berkebaya ini bisa menumbuhkan kepercayaan diri, kegiatan berbusana juga misi
mencapai tujuan tersebut," ujarnya.
Ade Sandra juga berharap, kaum perempuan yang mulai sadar harus
melestarikan busana khas Indonesia tersebut.
"Gerakan
berkebaya sudah ada sejak 2014 dan diterima secara luas. Kebaya menurut kami
busana asli yang perlu kita warisi bersama-sama karena memiliki keterlibatan
terhadap kemajuan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.” harap Ade.
Menurut Ade, banyak tugas yang dia emban bersama ibu-ibu
berkebaya, mengingat masih banyak orang tidak tahu tentang perbedaan kebaya dan
jenis kain lainnya.