Prospek Dan Perkembangan Ekonomi Terkini Di Sumatera Utara

author photo

Medan,Moltoday.com-Informasi tentang perkembangan dan prospek perekonomian terkini di sumatera utara khususnya kota medan harus terus dipantau dan disampaikan kepada masyarakat, agar mereka dapat mengetahui grafik pertumbuhan ekonomi sedini mungkin. Dan ini merupakan tugas para wartawan dalam mempublikasikannya kemasyarakat, hal ini dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi sumatera utara Wiwiek Sisto Widayat didampingi  Asisten Direktur BI wilayah provinsi sumatera utara Ahmad Darimi dan Demina R Sitepu Deputi Direktur BI wilayah provinsi sumatera utara saat membuka Pelatihan Dan Gathering Wartawan Kota Medan di Simalem Resort, Kamis (26/9).

Dalam sambutannya wiwiek mengatakan dengan izin Allah pelatihan wartawan yang berlangsung pada 26 September 2019 dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk menambah keakraban antara wartawan yang bertugas di BI dengan seluruh pejabat BI sendiri.

Wartawan merupakan mitra BI didalam menyampaikan kebijakan BI pusat terkait obligasi,inflasi,kebijakan moneter dan kondisi terkini terkait tumbuh kembangnya  perekonomian yang harus diketahui oleh masyarakat secepat mungkin.

"Inilah cara-cara yang harus kita lakukan bersama dalam membahas isu ekonomi terkini terutama mengenai  sistem pembayaran elektronik yang saat ini sudah dilounching dan  dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan diikuti oleh seluruh perbankkan diseluruh indonesia" jelas wiwiek.

Menurt wiwiek selain dengan wartawan BI juga sudah melaksanakan pengumpulan badan inflasi tingkat nasional di sumatera utara.tujuannya untuk mencari cara penananganan masalah inflasi baik dipusat maupun daerah, sebab di provinsi lain sedah deflasi sedangkan di sumatera utara sendiri masih inflasi.

"Hingga saat ini penyumbang inflasi terbesar di sumatera ini masih disumbang oleh cabe merah, cabe hijau, cabe rawit dan cabe kering " Ini tidak terlepas dari tingginya kebutuhan cabe yang dikonsumsi oleh masyarakat sumatera utara, terlepas dari rendahnya pengambilan cabe dari petani dan penimbunan cabe yang dilakukan oleh tengkulak sehingga harga dipasaran bisa tinggi", terang wiwiek.(A-1Red).
Komentar Anda

Berita Terkini