Medan,Moltoday.com-Acara Bedah Buku merupakan program rutin dari perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara. Bedah buku ini diharapkan menjadi magnet atau salah satu cara supaya masyarakat berminat untuk membaca, kata Kepala Grup Advisory Dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Ibrahim saat membuka acara tersebut di Gedung BI Jl. Balai Kota No.4 lantai 9, Senin (14/10).
Dihadapan para peserta yang hadir terdiri dari Siswa SMP, Mahasiswa,ASN, Kemenkum HAM Sumut dan Wartawan Ibrahim mengatakan, setidaknya bagi yang pertama kali datang ke kantor Bank Indonesia,kita punya perpustakaan di lantai 1 silakan nanti atau kapan-kapan bisa mampir ke tempat itu. Banyak sekali koleksinya, sampai saat ini ada sekitar 7300 buku kemudian ada koleksi periodik.Jadi kita terima tiap Tri bulanan setiap setiaptahunnya itu ada 1.162 judul buku.
Meburutnya BI juga berlangganan beberapa majalah serta media surat kabar baik lokal maupun nasional secara rutin dabn menjadi koleksi perpustakaan. Juga ditambah dengan publikasi yang terdiri dari buku statistik ekonomi dari daerah, laporan-laporan baik yang ditulis oleh kantor perwakilan kita sendiri di Medan maupun di kantor Perwakilan.
"Perpustakaan Bank Indonesia dapat dikunjungi dan melayani masyarakat, pegawai BI,mahasiswa, dosen dan akademisi. Kita juga telah melakukan kerjasama pemanfaatan fasilitas dengan berbagai Universitas", terang Ibrahim.
Lanjutnya kembali,"Selain itu sebagai bentuk kepedulian Bank Indonesia untuk mencerdaskan anak bangsa serta dedikasi untuk negeri ini, BI juga mempunyai beberapa program sosial.Diantaranya BI telah memberikan 2 unit pojok baca untuk TK Hangtuah di Belawan serta TK Nur Asiah di Medan serta 17 BI corner", jelasnya.
Ini kita Arahkan untuk pendidikan SMP-SMA dan SMK,kemudian untuk perguruan tinggi itu kita lengkapi dengan koleksi buku-buku baik yang berbahasa Indonesia maupun Internasional. penyelenggaraan bedah buku ini juga sebagai sarana promosi perpustakaan kantor perwakilan Provinsi Sumatera Utara.
Dengan mengikuti kegiatan bedah buku ini, yang pertama diharapkan timbul dan rasa ingin tahu dari para peserta lebih mendalam mengenai apa makna yang terkandung. Dengan ketertarikan akan buku tersebut, masyarakat diharapkan dapat secara rutin mengunjungi perpustakaan Bank Indonesia.
"Atas pertimbangan inilah kegiatan bedah buku secara rutin telah kami laksanakan, karena dianggap efektif untuk menarik minat baca semua orang. Jadi sudah jelas bahwa Bang Indonesia tidak hanya membahas masalah moneter, inflasi uang yang terjadi sekarang", kata Ibrahim.(A-1Red)