Refleksi Tiga Tahun (2016-2019) Menuju UINSU Juara Dan Menyongsong Dies Natalis Ke 46 (1973-2019).

author photo
Reporter :A-1.Red
Editor : Redaksi

Medan - Dalam menyongsong hari jadi UIN SU yang jatuh pada tanggal 19 November 2019 yang akan datang, IAIN/UINSU genap berusia 46 tahun. Dalam rentang waktu tersebut  banyak hal yang telah dicapai, terlebih dalam 3 tiga tahun belakangan ini di bawah kepemimpinan Tgs. Prof. Dr. KH. Saidurrahman, M. Ag.

Diantara prestasi tersebut adalah keberhasilan UINSU meningkatkan akreditasinya yang sebelumnya berada di peringkat C , menjadi peringkat B atau Baik Sekali. Pada beberapa tahun mendatang, UINSU bekerja keras untuk reakreditasi untuk memperoleh akreditasi A (unggul).

Prestasi yang membanggakan telah digoreskan oleh mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan pencapaian prestasi di tingkat nasional dan internasional. Seperti, juara I pada Musabaqah Tahfidz Qur’an Se-Asia Fasifik di Jakarta, menjuarai kompetensi Fotografi se-Asean di Penang Malaysia, sebagai Juara III dalam ajang Seoul International Invantion Fair 2018 di Korea dengan penemuan obat diabetes berbahan buncis, meraih medali perak di ajang Thailand Investor’s Day 2019 yang diikuti lebih dari 29 Negara di Dunia.

Mahasiswa FKM juga menjadi juara III Kompetisi Inovasi Indonesia One Health University Networks  (INDOHUM) tahun 2019. Baru-baru ini mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi juga menyabet Medali Emas sebagai Young Award dalam World Invention Competition Exhibition 2019 di Malaysia. 
Selanjutnya, UINSU berhasil dalam peningkatan sarana dan prasarana. Ini menunjukkan tingginya kepercayaan dunia internasional terhadap UINSU. Sebut saja realisasi pembangunan 7 gedung IDB dituntutngan yang diharapkan pada tahun 2020 sudah bisa digunakan. Demikian juga dengan keberadaan gedung kuliah dan laboratorium ini diharapkan dapat menjawab peroblema besar UIN selama ini dalam hal sarana dan prasaran.

Menurut Saidurrahman,"Sedangkan dari dalam negeri, UINSU dipercaya untuk menerima bantuan sarana dan prasaran berupa pembangunan gedung Fakultas Ilmu Sosial 4 lantai, Realisasi  SBSN I dalam bentuk gedung Kuliah berjumlah enam tingkat seharga Rp. 45 M, dan saat ini sedang dalam proses penyelesaian. Selanjutnya gedung kuliah yang bersumber dari SBSN tahap II dalam bentuk gedung kuliah 3 Tingkat seharga 40 M", terangnya.

UINSU juga menerima bantuan dari tokoh-tokoh dan para dermawan yang berada di Sumatera Utara. Misalnya bantuan Ketua Dewan Penyantun H. Anif sebesar 10 M, Gedung H. Ijek sebesar 2M, Propinsi Sumatera Utara dalam bentuk bangunan Wisma Syari’ah sebesar 2 M. Demikian juga dengan bantuan Walikota Medan dalam bentuk upaya sertifikasi tanah Sutomo.

Hal terpenting dari penyelenggaraan negara, UINSU juga telah menyelesaikan pertanggungjawabannya terhadap negara dan publik. Dalam tiga tahun berjalan, Laporan keuangan UINSU pada tahun 2016, 2017, 2018, oleh BPK telah dinyatakan clear . Insya Allah pada tahun 2019 yang sedang berjalan, UINSU bertekad untuk mempertahankan keberhasilan pelaporan keuangannya agar tetap clear.

Sebagai Universitas Islam Negeri, kontribusinya diharapkan dalam pembangunan bangsa dan negara, terutama dalam upaya pencegahan radikalisasi, anti korupsi dan penguatan serta pengamalan Pancasila.UINSU juga telah membentuk beberapa lembaga diantaranya yang pertama,Pusat Kajian Strategis Deradikalisasi (PUKAT) UINSU. Lembaga ini berkiprah untuk menanamkan nilai-nilai toleransi (tasamuh), ukhuwah wathaniyyah dan insaniyyah yang diharapkan sebagai terjemahan dari Islam Rahmatan lil al-alamin. Kedua, Pusat Kajian Anti Korupsi (PUSAKO), yang bergerak dalam penanaman nilai-nilai integritas terhadap sivitas akademika UINSU. Ketiga, Lembaga Kajian Pancasila dan Kebangsaan (LKPK-UINSU). Lembaga ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai Pancasila dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak kalah pentingnya, lembaga ini juga berkiprah dalam penguatan nasionalisme kebangsaan. Keempat, Lembaga Kajian Kebangsaan dan Keummatan (LK3).

Lembaga ini bergerak dalam mensosialisasikan nilai-nilai kehidupan bersama dalam bingkai NKRI. Kelima,  Lembaga Peace and Human Rights, yang konsisten menyebarkan nilai-nilai perdamaian dalam kehidupan bernegara.
Distingsi UINSU adalah dalam bidang Pengembangan Ilmu Ekonomi Islam baik dari sisi teoritik ataupun praktik patut dikemukakan. Keberhasilan UINSU menjadikan Ekonomi Islam sebagai keunggulan bukan saja terlihat dari akreditasi Prodi Ekonomi Islam yang berhasil meraih A, juga pengakuan yang diberikan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI). UINSU telah mendapatkan dua penghargaan dari IAEI Pusat yaitu Sebagai Kampus Ekonomi Islam Terdepan (Silaknas, Jakarta 27-28 Juli 2017). Kedua, Piagam Penghargaan yang diberikan kepada Rektor UINSU Tgs. Prof. Saidurrahman, M. Ag sebagai Tokoh Pendidikan Ekonomi Islam Pengembangan Bea Siswa Zakat pada penghargaan IAEI Award tahun 2019 di Jakarta. Pengembangan praktik ekonomi Islam, UINSU telah menjadi rujukan dalam penerapan bea siswa zakat terhadap mahasiswa yang tidak mampu. Dalam waktu dua tahun, UINSU berhasil mengumpulkan dana zakat sebesar Rp. 3 Miliar dan membantu lebih kurang 1500 mahasiswa miskin dan tidak mampu. Saat ini UINSU juga mengembangkan dana wakaf sebagai sumber dana abadi umat dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia.

"Di UINSU sendiri berlaku kaedah, diharamkan mahasiswa UINSU berhenti kuliah hanya karena tidak mampu.
UINSU juga telah mencapai dua Rekor MURI yang sesungguhnya terjemahan dari  kepedulian UINSU untuk menciptakan lulusan yang berkarakter, berintegritas, beriman dan berakhlak mulia. Adapun dua Rekor MURI tersebut adalah, Pada tahun 2018, UINSU menerima Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia dalam bidang Khatam Al-Qur’an oleh Mahasiswa Terbanyak. Penghargaan ini diberikan pada tanggal 29 Agustus 2018. Penghargaan kedua oelh Museum Rekor Dunia Indonesia adalah, Mahasiswa Pewakif Terbanyak, yang diberikan pada tanggal 2 September 2019. Keduanya diserahkan pada acara Pengenalan Budaya Akademik Kampus", ujar Rektor UINSU ini.

UINSU juga melakukan pencegahan radikalisasi, anti korupsi dan penguatan dan pengamalan Pancasila dengan kehadiran lembaga. Pertama, Pusat Kajian Strategis Deradikalisasi (PUKAT) UINSU. Lembaga ini berkiprah untuk menanamkan nilai-nilai toleransi (tasamuh), ukhuwah wathaniyyah dan insaniyyah yang diharapkan sebagai terjemahan dari Islam Rahmatan li al-alamin. Kedua, Pusat Kajian Anti Korupsi (PUSAKO), yang bergerak dalam penanaman nilai-nilai integritas terhadap sivitas akademika UINSU. Ketiga, Lembaga Kajian Pancasila dan Kebangsaan (LKPK-UINSU). Lembaga ini bertujuan untuk menggali nilai-nilai Pancasila dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tidak kalah pentingnya, lembaga ini juga berkiprah dalam penguatan nasionalisme kebangsaan. Keempat, Lembaga Kajian Kebangsaan dan Keummatan (LK3). Lembaga ini bergerak dalam mensosialisasikan nilai-nilai kehidupan bersama dalam bingkai NKRI. Kelima,  Lembaga Peace and Human Rights, yang konsisten menyebarkan nilai-nilai perdamaian dalam kehidupan bernegara.

Saat ini UINSU sedang bekerja keras untuk mencapai prestasi terbaiknya, yaitu tiga harga mati; yaitu akreditasi menuju A (unggul), program digitalisasi yang harus tuntas tahun 2020, serta pembuktian internasionalisasi. Jika tiga harga mati ini berhasil diwujudkan pada tahun 2020, pada tahun 2020-2024 UINSU akan menjadi benar-benar Juara.

Komentar Anda

Berita Terkini