Ratusan Konstituen Antusias Hadiri Reses I Antonius D Tumanggor.

author photo


MEDAN.Moltoday. com 
Ramainya warga Dapil-1 meliputi Kecamatan Medan Helvetia, Medan Barat, Medan Petisah dan Medan Baru antusias menghadiri pelaksanaan Reses I Sidang  Tahun 2019, anggota DPRD  Kota Medan, dari fraksi Nasdem Antonius Devolis Tumanggor, S.Sos yang dilaksanakan di Jalan Karya Mesjid Gg.Tapanuli Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat, Sabtu (21/12) yang dimulai pukul 15.00 s/d selesai.

Kehadiran lebih kurang 800 san masyarakat yang datang memenuhi undangan anggota DPRD Kota Medan periode  2019 – 2024 ini terlihat membludak. Hal ini membuat pihak panitia reses I kewalahan untuk menyediakan tempat yang telah disedikan berdasarkan peraturan yakni sekitar 600 undangan, tetapi banyak tamu datang yang
tidak memiliki undangan.
Hal ini disebabkan antusiasnya warga yang ingin menyampaikan aspirasi mereka kepada wakil rakyat tersebut.
Acara ini juga dihadiri Pemko Medan diantaranya perwakilan Dinas Kesehatan, Disdukcapil, Dinas Kebersihan, Dinas Pertamanan, Lurah Sei Agul, BPJS Kesehatan dan utusan dari kecamatan Medan Baru.

Pada pelaksanaan reses I sidang I Tahun 2019, Antonius D Tumanggor juga membuka sesi tanya jawab antar masyarakat dengan Dinas terkait, seperti masalah perbaikan infrastruktur (jalan dan drainase), masalah Kesehatan (pembuatan BPJS gratis), pengurus KTP dan lampu Jalan.

J.Manulang, warga Jalan Tapanuli Lingkungan 8, mengeluhkan masalah Jalan Ampera yang sudah  lama tidak diperhatikan oleh pemko Medan. “Ada sepanjang kurang lebih 50 meter Jalan Ampera belubang, sehingga terkadang menyebabkan kecelakaan. Warga pengguna jalan saat melintas tidak nyaman,” ujar Manullang sambil  berharap Jalan tersebut segera diperbaiki.

Dapot Sitinjak warga Jalan Orde Baru juga mengeluhkan tentang dranase yang ada di sekitar  Jalan Orde Baru belum di perbaiki, sehingga saat turun hujan warga setempat sering mengeluh banjir.Dapot meminta agar melalui anggota DPRD kota Medan, aspirasi yang disampaikan dapat segera terealisasi. Selain drainase, Dapot juga mengeluhkan masalah keberadaan taman yang ada dijalan Danau Marsabut, sebab sudah tidak lagi menjadi taman, namun menjadi tempat usaha atau tepat bisnis.

“Mohon kepada Dinas Pertamanan dan Kebersihan untuk menindaklanjutinya,” kata Dapot. Menjawab pertanyaan dari warga, Antonius D Tumanggor mengatakan dia akan segera menindaklanjutinya ke Dinas PU langsung. Terimakasih atas masukan dan pertanyaan dari  Bapak dan Ibu sekalian yang mana itulah manfaat dari pelaksanaan reses I ini kami laksanakan agar aspirasi warga dapat kamu langsung tampung dan teruskan ke SKPD terkait,”terangnya.

Saat itu juga, Antonius menelepon Plt.Kadis PU Medan melalui WA, dan saat itu juga  Plt.Dinas PU langung merespon dan berjanji akan segera turun langsung mencek kelokasi  sebab, kata Antonius meneruskan balasan Plt Kadis PU Medan, alat berat banyak terpakai dan secepatnya aspirasi warga akan ditindak lanjuti.
Mengenai drainase, Lurah Sei Agul, Erfin mengatakan sejak 2015 sudah pernah diajukan ke Dinas PU Medan, namun belum ada tanggapan.

“Memang sejak tahun 2015, saya sudah mengusulkan, namun sampai sekarang belum ada realisasinya, jadi mohon bersabar,” ujar Lurah.
Mengenai taman yang berubah fungsi, dari pihak perwakilan dinas P&K mengatakan akan berkoordinasi dengan lurah untuk segera menertibkan pedagang yang ada berjualan di sekitar taman. 

Reinhart Panggabean pada sesi tanya jawab mempertanyakan masalah pengangkatan dan pemberhentian Kepala Lingkungan 1 dan 5 kelurahan Sei Agul.
Menurut Reinhart pengangkatan kepling terkesan sepihak dan tidak berdasarkan perwal kepling yang sudah ada, sehingga ada dugaan permainan antara camat dan lurah untuk pengangkatan kepling.

Saat ditanggapi oleh Lurah Sei Agul, sangat berbeda jawaban nya dengan utusan dari kecamatan Medan Baru, dimana Lurah Sei Agul berbicara sesuai Perda Kepling, sementara perwakilan Kecamatan Medan Baru mengaku pengangkatan Kepling berdasarkan dukungan masyarakat.

Saat anggota DPRD Kota Medan mempertanyakan perbedaan jawaban dari kedua kecamatan yang sempat membuat bingung, kedua perwakilan dari kecamatan Medan Barat dan Medan Baru siap akan mengevaluasi kepling 1 dan 5.

” Dan jika memang ada keganjilan terhadap pengangkatan Kepling 1 dan 5, maka saya akan memberhentikan kedua kepling tersebut,” ucapnya di depan ribuan masyarakat yang menghadiri reses perdana Antonius Tumanggor.

Anita warga Jalan Perkutut Kecamatan Medan Helvetia mempertanyakan kepesertaan BPJS Kesehatan miliknya yang dulu sempat ditanggung oleh pemerintah, namun tiba-tiba dikeluarkan, sehingga dia tidak lagi menjadi peserta BPJS Kesehatan tanggungan pemerintah.

Menjawab hal tersebut, perwakilan dari BPJS Kesehatan Medan mengatakan agar Anita melaporkan kembali ke Dinas Sosial dan meminta rekomendasi dari Dinsos untuk dibawa ke kantor BPJS Kesehatan untuk diterbitkan kembali kartu BPJS Kesehatan yang di tanggug oleh pemerintah.

Amatan awak media, pelaksanaan reses I Antonius D Tumanggor berjalan sukses dan lancar meskipun tamu undangan yang hadir melebihi kapasitas yang disediakan oleh pihak panitia.


(A-1Red).

Komentar Anda

Berita Terkini