Tinjau Paus Terdampar, Bupati Asahn Usul Paus Untuk Dimuseumkan

author photo

Reporter : Nurhidayat
Editor : Redaksi

ASAHAN  |Megaptera Novaeangliae, demikian nama latin dari Paus Bungkus yang ditemukan mati di Pantai Bakau Gedapo, Kecamatan Silau Laut Kab. Asahan, Sabtu (11/1/2020). Matinya ikan paus berukuran panjang 14 meter dengan berat diperkirakan 20 ton di titik 200 meter dari bibir pantai hutan bakau tersebut sontak membuat kegaduhan di tengah masyarakat. Kondisi paus yang mulai membusuk dikhawatirkan akan menyebarkan virus diseputar kawasan yang merupakan jalur lintasan nelayan setempat mencari hasil laut.


“kondisinya kini mulai membusuk, hingga perlu penanganan segera agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar”, ujar Bupati Asahan Surya saat meninjau kondisi paus bersama Walikota Tanjung Balai, Dandim 0208/AS, dan Kapolres Asahan, Selasa (14/1/2020).


Surya menuturkan kiranya dilakukan langkah yang tepat agar kematian paus tak berdampak pada mewabahnya virus yang disebabkan oleh bangkai paus tersebut. Untuk itu, dirinya mengusulkan agar bangkai paus tersebut dapat dimuseumkan. “kita telah menghubungi tim dari museum untuk lakukan observasi, dengan harapan bangkai paus tersebut dapat dimuseumkan”, tandas Surya. Karena menurut Surya, selain mencegah penyebaran virus, memuseumkan paus dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat untuk lebih mengetahui tentang paus yang diperkirakan berumur ratusan tahun tersebut.

Sebelumnya, Kepala Desa Silo Baru Ahmad Sofyan menerangkan ikan paus tersebut awalnya nyaris terdampar di pantai Silo Baru dan berhasil digiring nelayan setempat kembali ketengah laut. Namun, paus itu kembali lagi 5 mil ke arah selatan dari Desa Silo Baru dan kembali coba digiring nelayan. Kondisi hari menjelang malam memaksa nelayan untuk melanjutkan menggiring paus keesokan harinya, namun paus malah ditemukan telah mati.
Komentar Anda

Berita Terkini