Latihan Gabungan Jujitsu, Guru Besar Kembali Ceritakan Sejarah.

author photo

Moltoday.com.Medan - Institut Jujitsu Indonesia (IJI) Sumut yang bernaung dibawah payung Pengurus Besar Jujistu Indonesia (PBJI) Sumut menggelar latihan gabungan (Latgab), Minggu (9/2/2020) pagi di lapangan sepak bola Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Selain sebagai sarana bersilaturahmi dengan sesama Jujitsan dan penyeragaman jurus, dalam agenda rutin tersebut juga diisi materi sejarah oleh Guru Besar Jujitsu Sumut, Ronald Titaley. Hal ini untuk meningkatkan pengetahuan para Jujitsan mengenai sejarah yang benar mengenai Jujitsu di Sumut.

"Sejarah ini penting untuk disampaikan. Agar selain mereka menguasai teknik Jujitsu, mereka paham dari mana mereka belajar," ungkap Ronald Titaley.

Ia menuturkan, adanya Jujitsu di Sumatera Utara dikembangkan oleh Almarhum Julius Ade Titaley dengan nama Medan Jujitsu Club pada tahun 1970, usai mempelajarinya dari seorang tentara Jepang bernama Toshio Kitada pada Tahun 1938 di Kota Tebing Tinggi.

Perjalanan Medan Jujitsu Club diwarnai dengan jalinan komunikasi dengan bergabung ke dalam   Jujitsu Federation Australia pada tahun 1980. Namun, hubungan tersebut tidak berlangsung lama sebab wafatnya Julius Ade Titaley pada tahun 1982.

Sejak itulah, Ronald Titaley yang menyandang sabuk hitam (DAN II) tertinggi, mengisi kekosongan kepemimpinan saat itu. Dibawah komando Ronald Titaley, Medan Jujitsu Club meluaskan jejaring dengan bergabung di Institut Jujitsu Indonesia (IJI), pada tahun 1987.

"Jadi yang harus diketahui, Jujitsu di Sumut pertama kali dibawa oleh Toshio Kitada di Kota Tebing Tinggi. Almarhum Julius Titaley belajar dari dia, dan setelah wafat beliau, saya sebagai sabuk tertinggi yang menggantikan beliau. Dan sampai sekarang, masih saya yang memimpin, bukan orang lain, dibantu dengan sabuk-sabuk hitam lainnya saat ini dari Medan Jujitsu Club," tegas Ronald Titaley.

Hingga pada akhir tahun 2017 silam, Medan Jujitsu Club bergabung dengan Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI). Bergabungnya dengan induk organisasi Jujitsu di Indonesia tersebut, pada akhirnya membawa beladiri Jujitsu di Sumut diterima menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut pada tahun 2019.

Dengan sejarah yang diceritakan tersebut, Ronald Titaley berharap para Jujitsan mengetahui muasal Jujitsu di Sumut. Terlebih, riwayat tersebut disampaikan langsung oleh Ronald Titaley yang merupakan pelaku sejarah utama Jujitsu di Sumut saat ini.

Sementara itu, penanggungjawab kegiatan latgab Halimudin Saragih menerangkan latgab diikuti sebanyak 150 Jujitsan. Latgab dilakukan dengan memakai dua lokasi berbeda, yaitu di Dojo Medan Krio, Komplek Pesona Nabila dan di lapangan sepak bola Medan Krio.

"Titik kumpul di Dojo Nabila.  Pemanasan sebentar, lalu lari ke lapangan Medan Krio. Di sana dikasih jurus dan materi sejarah lalu kembali lagi ke Dojo Medan Krio untuk penutupan," tutup Halimuddin Saragih.

(A-
Komentar Anda

Berita Terkini