Ratusan warga Desa Neglasari, Kecewa tidak ada tanggapan ahirnya, berunjuk rasa di gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya

author photo

Ratusan warga Desa Neglasari, Kecewa tidak ada tanggapan ahirnya, berunjuk rasa di gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya

Reporter.    : Andri Andriansyah
Editor.         : Redaksi

Rabu 5 Februari 2020 18:15
Massa Desa Neglasari yang sebagian ibu-ibu dan gadis remaja merangsek menuju gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (5/2/2020). - 

TASIKMALAYA - Ratusan warga Desa Neglasari, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, berunjuk rasa di gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (5/2/2020) siang. Mereka menuntut Pemkab Tasikmalaya turun tangan mengusut dugaan korupsi dana desa.
Ini merupakan aksi yang ketiga kali.
Warga Desa Neglasari menuntut pengusutan kasus dugaan korupsi dana desa.
Dua aksi sebelumnya mereka gelar di kantor desa.

Massa yang sebagian ibu-ibu dan gadis remaja ini tiba di gedung dewan sekitar pukul 11.00.
Sebelumnya mereka konvoi dari Neglasari menuju gedung dewan di Singaparna.
Dengan pengawalan aparat kepolisian dan Satpol PP, beberapa warga langsung menggelar orasi.
Korlap aksi, Syarif Hidayat, mengatakan, warga terpaksa datang ke gedung dewan karena dua aksi di kantor desa sebelumnya tak ada tanggapan.
Kami sebenarnya sempat dua kali memohon audinesi dengan aparat desa. Tapi tak ada respons. Kemudian melakukan aksi sampai dua kali, juga tidak ada tanggapan," kata Syarif.
Syarif menambahkan, pihak desa tidak transparan dan cenderung membohongi warga dalam penggunaan dana desa.
Hal itu dilakukan dalam kurun empat tahun.
"Salah satu contoh, ada proyek pengerjaan jalan kampung dengan total dana sekian. Tapi setelah jalan selesai dibangun, dipasang plang dan dicantumkan besar dananya yang jauh lebih besar dari yang diumumkan kepada warga sebelumnya," ujar Syarif.
Aksi unjuk rasa kali ini, tampaknya tak sia-sia.
Kepala Kantor Inspektorat Kabupaten Tasikmalaya, Alfian, menghampiri massa.
Ia berjanji akan terjun ke lokasi, Kamis (6/2/2020).
"Saya bersama tim besok akan ke lokasi, untuk mulai memeriksa keuangan desa," katanya.
Alfian mengaku sejak demo pertama warga Desa Neglasari, pihaknya sudah membentuk tim untuk melakukan pengusutan dan hingga saat ini tim terus berjalan.
Setelah puas mendengarkan penjelasan Alfian, massa pun akhirnya membubarkan diri secara tertib.

Di tengah ketidakpercayaan warga terhadap aparat desa, kantor Desa Neglasari sempat terbakar dengan penyebab yang masih misterius.


Komentar Anda

Berita Terkini