Akibat Corona, Harga Holtikutura Turun Drastis Petani Karo "Menderita"

author photo

Published: Rianto G
Editor       :MBaktiN70

Karo, Moltoday.com - Pandemi virus Corona (Covid-19) meninggalkan dampak besar bagi perekonomian masyarakat, khususnya petani di Kabupaten Karo. Bagaimana tidak, pasca virus ini merebak, hampir semua harga holtikutura di Bumi Turang makin tak menentu.
Ironisnya, terjun bebasnya harga ini tak diikuti oleh penurunan harga-pupuk, kompos dan Fungisida / obat-obatan. Namun sebaliknya, beberapa jenis obat dan pupuk justru mengalami kenaikan harga. Kondisi yang membuat petani kalang kabut. Jika masalah penurunan harga ini tak kunjung teratasi. Para petani dipastikan bangkrut dan lebih menderita.

Bagaimana tidak, dengan kondisi ini jangankan mendapatkan untung, balik modal saja kemungkinan sangat sulit. Data yang dirangkum moltoday.com ini dari Pasar Holtikutura  Pasar (Pajak Roga) Berastsgi,  penurunan harga ini terjadi hampir di semua jenis komoditi pertanian. Penurunan harga terparah terjadi pada cabe merah, rawit, tomat, kopi dan sayur mayur Senin (28/4/2020)

Dua pekan belakangan ini, harga cabai merah tak menentu antara Rp8.000-15.000/kg. Penurunan harga terparah terjadi pada cabai rawit. Bagaimana tidak, saat ini harga cabai rawit ini hanya di kisaran Rp5.000-6.000/kg. Sementara biji kopi yang sebelumnya di kisaran Rp30.000/kg terjun bebas ke harga Rp18.000/kg. Sementara kopi ceri yang sebelumnya dibandrol Rp10.000/kg, turun menjadi Rp6.000/kg.
 Padahal, pasca Jeruk Berastagi tak berbuah sempurna lagi, saat ini komoditi tanaman kopi yang jadi sumber pemasukan utama masyarakat. Namun harga saat ini jelas mencekik leher petani kopi. Biaya panen dan harga jual sudah sangat tak berimbang.

"Hasil penjualan kopi saat ini sudah tak sebanding dengan upah panen. Dipanen pun rugi, tak dipanen makin rugi karena buah akan membusuk," lirih Tati br Sembiring (40),  salah seorang petani kopi di Kecamatan Barusjahe. Hal yang sama juga terjadi pada cabai merah dan rawit serta sayur mayur lainnya. Karena itu, petani berharap pemerintan segera mencari solusi untuk mengatasi masalah ini, sangat berharap ada perhatian dari Pemerintah.

"Kalau nggak ada perubahan harga, nasib kami sebagai petani ini pasti bangkrut dan terancam tak bisa bercocok tanam lagi," ungkapnya. Di tengah pandemi virus Corona ini, para petani berharap pemerintah memberikan bantuan.
"Semoga Corona cepat berlalu"


Ket.foto :
Kebun kopi milik salah seorang warga di Desa Pertumbuken kecamatan Barus jahe kab.Karo
Komentar Anda

Berita Terkini