Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Barat Menghimbau ke Pasien Untuk Jujur Atas Keluhan Penyakitnya

author photo

Published: Gugun Mrp
Editor       : MBaktiN70

Bandung, Moltoday.com - Saat ini sangat dibutuhkan dukungan seluruh warga Jawa Barat agar penyebaran virus corona (Covid-19) yang terus menunjukkan tren peningkatan di Provinsi Jawa Barat (Jabar), untuk membuat upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) tak hanya dilakukan oleh pemerintah saja.

Penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan virus corona (Covid-19) di wilayah Jawa Barat, Berli Hamdani, virus corona (Covid-19) ini menyebar tanpa bisa diketahui siapa yang menjadi pembawa dan penyebarnya.

"Ke-51 petugas dan tenaga kesehatan ini, saat ini tengah diisolasi mandiri di salah satu hotel di Kota Bogor sembari menunggu hasil test swab untuk mengetahui secara pasti, positif atau negatif virus corona (Covid-19)," ujar Hamdani (24/4/2020).

Dikhabarkan bahwa adanya 51 petugas dan tenaga kesehatan RSUD Kota Bogor yang dinyatakan reaktif rapid tersebut, bukan merupakan para petugas dan tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan pasien. Karena, mereka bekerja di layanan farmasi, rawat jalan dan petugas kebersihan dimana pekerjaan ini juga beresiko utk tertular virus (Covid-19).

Hamdani menilai bahwa dalam pemantauan kasus penyebaran virus corona (Covid-19) merupakan salah satu upaya penting dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayah Jawa Barat.

Bentuk upaya pemantauan kasus, tentu Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan virus corona (Covid-19) untuk di Jawa Barat dengan menggunakan beberapa metode. Yakni, mulai dari pengamatan manual tren peningkatan kasus dan penyebarannya, hingga melakukan kajian epidemiologis, yang dapat memperkirakan kapan waktu puncak penyebaran dan berapa banyak jumlah kasus, saat penyebaran mencapai puncak, ujar Hamdani.

Hamdani mengutarakan, agar peristiwa ‘reaktif rapid’ yang menimpa para petugas dan tenaga kesehatan di RSUD Kota Bogor tidak terulang, dihimbau juga ke masyarakat yang berobat ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan agar jujur dengan menyampaikan segala sesuatunya kepada petugas pemeriksa.

 “Termasuk riwayat perjalanan dan pernah atau tidak pernah melakukan kontak dengan yang diketahui positif Covid-19,” ujarnya.

Selain itu bagi para pemberi layanan di setiap tingkat layanan kesehatan, Hamdani meminta agar penerapan kewaspadaan universal tetap dijalankan. “Patuhi protokol keamanan dan pengamanan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta senantiasa waspada terhadap berbagai potensi penyebaran virus Covid-19 dari sumber yang tidak diduga,” paparnya.

Beberapa metode dan upaya komunikasi efektif masih terus dikembangkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Virus Corona (COVID-19) di Jawa Barat. “Sekarang ini sifatnya masih imbauan, tapi yang terpenting adalah agar masyarakat berani jujur menyampaikan informasi terkait COVID-19,” ujarnya.
Komentar Anda

Berita Terkini