Published: Gugun Mrp
Editor : MBaktiN70
Jakarta, Moltoday.com - Para ahli dari Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) dr Halik Malik berkomentar, bahwa penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus di iringi dengan pemeriksaan virus corona (Covid-19) secara masif, dengan menggunakan tes yang tingkat akurasinya tinggi. Jika tidak, maka pelaksanaan PSBB menjadi sia-sia.
Para ahli mengatakan, bahwa risalah kajian LK2PK terkait Covid-19 bahwa metode reaksi rantai polimer (PCR) yang memiliki keakurasian tinggi dan harus diperluas jangkauannya. Hal itu dilakukan untuk mencari setiap kasus Covid-19 dan riwayat kontak kasus tersebut, kemudian dilanjutkan dengan karantina agar penularan virus tidak terus terjadi.
Menurutnya kemampuan tes PCR untuk mengetahui jumlah kasus harus dimiliki oleh semua daerah supaya bisa mempercepat penelusuran kasus.
Kemudian bagi orang yang menjadi pembawa virus bisa segera dikarantina agar Covid-19 tidak menyebar semakin luas.
Hasil kajian LK2PK menyebut apabila kemampuan tes di daerah terhitung kecil, maka penelusuran kasus Covid-19 akan terkendala oleh tes yang terlambat dilakukan dan lamanya hasil tes didapatkan. Apabila hal tersebut terjadi, maka virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini lebih unggul daripada otoritas kesehatan di Indonesia dengan lebih cepat menyebar ke orang lain sementara seseorang yang diduga Covid-19 masih menunggu kepastian status dari hasil laboratorium.
"Tidak semua daerah memiliki ahli epidemiologi atau lembaga yang kompeten memberikan pendampingan kepada daerah. Oleh karena itu gugus tugas di daerah perlu segera menetapkan klaster-klaster penanggulangan bencana Covid-19 dibantu oleh institusi akademik, organisasi profesi, lembaga kemanusiaan dan para ahli," kata Halik.
Selanjutnya LK2PK menghimbau agar seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, kementerian-lembaga terkait, swasta, organisasi profesi, akademisi, lembaga kemanusiaan, para pakar, dan masyarakat untuk bersatu dan saling membantu dalam menanggulangi Covid-19 di Indonesia.
"Menghadapi kondisi darurat, jangan terlalu lama bertindak, segera lalukan tindakan nyata. Menghadapi pandemi jangan saling menunggu, semua daerah harus bertindak. Saatnya kita bersatu bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19," ucapnya.