Suwarno - Akibat Corona Omset Pedagang Pasar Di Medan Menurun Drastis

author photo
.
Medan,Moltoday.com -  Akibat diberlakukannya peraturan stay at home (Tinggal dirumah) dan Sosial Distancing (Pembatasan Jarak Sosial) yang diterapkan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19), telah membuat omset para pedagang pasar di kota Medan menurun drastis.

Akibat banyaknya pelaku usaha dan toko-toko yang tutup akibat sepinya pembeli, karena masyarakat takut keluar rumah.
” Sejak adanya pembatasan keluar rumah dan menghindari tempat-tempat keramaian, pembeli jadi sepi, karena masyarakat banyak yang takut keluar rumah. Tempat-tempat usaha juga banyak tutup, termasuk hotel, mall, restauran, cafe, dan lain sebagainya. Tentu hal ini berpengaruh bagi pedagang. Seperti di pasar petisah, hanya pedagang yang menjual kebutuhan pokok yang masih berjualan, itupun pembelinya sepi. Jika penjual pakaian, toko emas, toko sepatu dan barang-barang pecah belah sudah banyak yang tutup dan meliburkan karyawannya,” terang Suwarno, yang merupakan Ketua Umum DPP Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B) Minggu, (19/4/2020).

Kembali Suwarno menambahkan, bagi pegawai pemerintahan mungkin tidak terlalu berdampak, sebab mereka masih ada mendapatkan gaji setiap bulannya. Namun, bagaimana dengan mereka (para pedagang) yang bekerja pagi untuk kebutuhan esok hari. Tentunya dampak pembatasan keluar rumah dan sosial distancing ini sangat mempengaruhi perekonomian para pedagang. ”Belum lagi para pedagang yang ada pinjaman di Bank dan untuk kebutuhan sekolah anak-anak mereka, tentulah hal ini sangat memberatkan,” jelasnya

Pemiliki usaha Santan Kelapa Suwarno ini mengaku, kalau saat ini, omset usaha santan kelapa yang Ia kelola juga menurun drastis. Banyak permintaan pelanggannya seperti hotel, restoran, toko roti dan lainnya menunda pesanan akibat usaha mereka tutup.
” Contohnya usaha saya sendiru sangat berdampak, meskipun tetap buka, namun ubtuk mengurangi biaya operasional sehari-hari, dengan terpakasa saya mengurangi karyawan,” kata nya.

Untuk itu, sambung Suwarno, kiranya ada solusi dari pemerintah Kota Medan, untuk meringankan beban hidup para pedagang yang telah mengalami penurunam pendapatan dampak dari pembatasan aktifitas diluar rumah.
"Apalagi mendekati bulan puasa yang tinggal hitungan hari, hendaknya ada perhatian Pemko Medan kepada pedagang kaki lima dan pedagang UMKM agar dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa pasar-pasar di Kota Medan steril dari Covid-19. Dan akan menyediakan alat pelindung diri (APD) dan pencuci tangan di setiap sudut pasar," ucapnya

Sebab, pada dasarnya para pedagang siap membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona (COVID-19), namun hendaknyalah juga kita para pedagang diberikan perhatian, beri alat pelindung diri dan fasilitas pendukung lainnya, sehingga mekipun siutasi Covid-19, masyarakat dan pedagang tidak kawatir ketika berbelanja kepasar. Karena pasar sejak dulu sudah diakui mampu menghidupkan roda perekonomian daerah ketika terjadi masalah krisis ekonomi global.

Sambung Suwarno lagi, pada saat bulan puasa nanti, dipastikan minat masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok untuk persediaan selama bulan puasa pasti meningkat. ”Disinilah peran dan fungsi pemerintah untuk memberikan keyakinan bagi masyarakat untuk tidak takut dan ragu berbelanja kebutuhan pokok di pasar, sehingga dapat membantu perekonomian pedagang,” pungkasnya

(A-1Red).
Komentar Anda

Berita Terkini