Published: MBaktiN70
Taput, Moltoday.com - Pada hari Rabu 10/06/2020 sekitar jam 10.00 Wib, Awak Media ini bersama warga Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, Gimbot Sitompul dan Saut Pasaribu mendatangi kebun yang rusak akibat dampak kehadiran perusahaan SOL.
Gimbot Sitompul sebagai pemilik lahan dan korban dampak kehadiran Sarulla Operation Ltd di Pahae Julu dan Jae.
Dan di tahun sebelumnya 2017 saya pernah menanam Jeruk manis juga namun semua yang saya tanam juga mati total semua, dan saya ganti dengan menanam nenas juga tidak dapat hidup, mati sebelum dapat memanen hasil nenasnya.
Padahal dulunya apa saja yang kami tanam pasti berhasil.
Gimbot Sitompul mengutarakan kepada Awak Media ini, bahwa ini terjadi di duga karena akibat dampak SOL (Sarulla Operation Ltd ) erosinya tanah timbunan mereka dari pengerjaan penimbunan jalan dari SOL tersebut. Juga dampak panas bumi dari SOL tersebut, ungkap Gimbot Sitompul dengan tegas.
Gimbot Sitompul menambahkan bahwa tanah miliknya juga di ambil/di serobot/terdampak untuk akses jalan.
Akibatnya Gimbot Sitompul mengalami kerugian sebesar Rp 100.000.000,- ( Seratus Juta Rupiah) akibat rusaknya tanaman-tanamannya selama dari tahun 2017. Gimbot Sitompul mengatakan bahwa entah mengapa sejak Sarulla Operation Ltd beroperasi, tanaman-tanaman di sekitar kecamatan Pahae Julu dan Jae ini tidak lagi dapat menghasilkan apa-apa. Ujar Gimbot Sitompul dengan nada rendah sambil meneteskan air mata.
Saut Pasaribu yang mendampingi Gimbot Sitompul sebagai warga masyarakat setempat dan sebagai ketua DPD Taput, LSM Patroli Hukum Indonesia menyampaikan bahwa "Pihak Sarulla Operation Ltd dalam hal ini harus memberikan ganti rugi dan kompensasi kepada warga yang terdampak", dan permasalahan di sekitar Sarulla Operation Ltd ini cukup banyak. Ungkap Saut Pasaribu.