UKM Binaan BI Usahanya Maju Pesat dan Go Internasional

author photo


Medan, Moltoday.com - Pelaku Usaha Kecil Mengah (UKM) yang menjadi binaan, bimbingan dan mendapat bantuan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Prov Sumut) yang dilakukan secara rutin, ternyata telah membuat usaha Empek-empek yang digeluti Widiyanti ST, usaha Kerajinan Ulos milik Robert Sianipar dan budidaya tanaman Cabai oleh Kelompok Tani Juli, mengalami kemajuan yang cukup pesat saat ini.

Bahkan berkat bantuan dan binaan dari BI, selain meningkatkan keuntungan, kini usaha mereka juga telah mampu memperkejakan puluhan karyawan. "Berkat binaan KPw BI Provinsi Sumut, usaha tenun ulos saya telah maju dan berkembang pesat. Kini telah memperkerjakan ratusan pekerja dan sudah go internasionl. Untuk itu dalam kesempatan ini, saya mau mengucapkan terimakasih kepada KPw BI Sumut," kata Pemilik Galery Ulos, Robert Sianipar saat ditunjuk menjadi narasumber pada Pelatihan Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kota Medan yang digelar di The Hill Hotel & Resort Sibolangit, Kab. Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (05/11/2020).

Dikesempatan ini, pemilik galeri Ulos yang berada di Jalan Pendidikan Kota Medan, juga mengajak masyarakat yang ingin maju dalam mengembangkan usahanya, hendaknya mau ikut menjadi mitra binaan Bank Indonesia.

Hal senada juga diungkapkan Widiyanti ST pemilik Empek-Empek Nabila ini juga merasa bangga, bisa menjadi grup Wira Usaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI). "Sebelum saya mendapatkan binaan dari Bank Indonesia, usaha Empek-Empek Palembang yang saja jual secara online kurang begitu berkembang. Alhamdulillah, berkat adanya peran Bank Indonesia, usaha makanan khas Palembang ini telah maju pesat dan kini memiliki 12 karyawan," ungkap wanita tangguh ini.

Perkataan Widiyanti diamini Yarelli selaku Ketua Kelompok  Juli Tani yang berada di kawasan Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumut. Dirinya mengaku sejak menjadi binaan Bank Indonesia, hasil panen Cabai yang dikelola kelompoknya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

"Sebelum menjadi binaan BI, hasil panen Cabai kita hanya sekitar 10 ton/hektar. Namun setelah mendapatkan binaan dari Bank Indonesia, panen Cabai bisa menghasilkan 21 ton/hektarnya," ucap Yarelli.

Bukan itu saja sambungnya, berkat adanya binaan dari Bank Indonesia, kelompok tani yang dipimpinnya tersebut juga telah meraih berbagai prestasi ditingkat daerah maupun nasional.

Diakhir pertemuan, ketiga pelaku UKM ini mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada BI perwakilan Sumut. "Tanpa campur tangan mereka (BI-red), mustahil usaha kami bisa seperti sekarang ini," ucap mereka bersamaan.

(A-1Red). 

Komentar Anda

Berita Terkini