Soekowardojo : Vaksin Covid Kunci Berlanjutnya Recovery Tumbuh Ekonomi

author photo


Medan-Moltoday.com : Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara Soekowardojo, menegaskan bahwa perkembangan vaksin Covid-19 menjadi kunci berlanjutnya recovery pertumbuhan ekonomi.   

"Upaya keberhasilan pemulihan ekonomi tergantung dari 1 plus 5. Syarat 1 itu mengendalikan Covid melalui vaksinasi. Kalau syarat 1 berhasil, maka bisa dilakukan 5 syarat selanjutnya," ucap Soekowardojo kepada wartawan, saat paparan yang digelar BI secara offline dan terbatas 10 orang dan online zoom Jum'at sore, 29 Januari 2021.

Kepala Perwakilan BI Sumut ini saat paparan, didampingi oleh Direktur BI Andiwiana. Yang mana dirinya menggantikan pejabat lama, Wiwiek Sisto Widayat.

Soeko sebelumnya menjabat Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah di Semarang. "Ada lima syarat yang harus diperhatikan. Yang pertama, pelaksanaan sektor produktif yang aman. Kedua, percepatan stimulus fiskal. Ketiga, peningkatan kredit dari sisi penerimaan dan penawaran. Keempat, stimulus moneter dan kebijakan BI. Kelima, digitalisasi ekonomi dan keuangan khususnya UMKM," jelasnya.    

Selain itu, sambung Soeko, pemulihan ekonomi juga didorong  kenaikan permintaan domestik dan eksternal. Ekspor diprediksi meningkat, pasca membaiknya aktivitas industri hilir di negara tujuan utama.

"Sejalan dengan vaksinisasi di berbagai negara yang berlangsung cepat. Pembangunan pemerintah dan swasta yang sempat melambat/tertunda di tahun 2020, diperkirakan akan mendorong perbaikan investasi," terangnya.     

Berbagai langkah penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah baik dari sisi kesehatan maupun pemulihan ekonomi diprediksi mendorong konsumsi pemerintah. “Rencana pemerintah melanjutkan program bantuan sosial diprediksi akan menopang konsumsi rumah tangga,” jelasnya.   

Soeko juga menyebut, setelah terpuruk sepanjang 2020, industri karet berpeluang pulih seiring prospek apresiasi harga karet dunia. Trading Economics diperkirakan rerata, harga karet dunia pada 2021 akan lebih tinggi dibanding 2020. Ditopang upaya pemulihan ekonomi dunia, meskipun masih dibayangi dengan risiko lockdown, akibat kemunculan varian baru virus corona, khususnya di Eropa.   

Di sisi lain, setelah mencatat apresiasi sepanjang 2020, harga CPO diprakirakan akan kembali normal pada 2021 menuju kisaran 3.000 MYR/ton. Seiring upaya pemulihan ekonomi dan industri sawit Malaysia. Sejalan dengan itu, harga biji kopi yang berfluktuasi tinggi sepanjang 2020 diperkirakan akan menurun pada 2021, meskipun secara rerata relatif stabil dibanding rerata harga kopi pada 2020.

(A-1Red). 

Komentar Anda

Berita Terkini