Dengan Dalih Tak Ada Saksi, Polsek Medan Kota Tolak Laporan Dugaan Kasus Pencabulan Anak

author photo


Medan - Moltoday.com: Tagar "percuma lapor polisi" menambah keyakinan masyarakat, bahwa banyak oknum polisi yang bekerja tidak sesuai tupoksinya. Hal ini juga dialami oleh orangtua korban dugaan kasus pencabulan terhadap anaknya Melati (6) nama samaran, saat dilaporkan orangtuanya ke Polsek Medan Kota malah ditolak dengan alasan tidak ada saksi.

"Percuma lapor polisi, masak polisi tidak mau menerima laporan. Kata jupernya harus ada saksi dan buktinya," kata orangtua korban yang tidak ingin disebutkan namanya.

Lanjutnya lagi, pada Senin (14/10/2020) ibu kandung korban juga mendatangi Polsek Medan kota, untuk melaporkan dugaan kasus pelecehan seksual yang dialami anaknya. Namun, Kapolsek Medan Kota meminta agar orangtua korban melakukan mediasi terlebih dahulu, dengan melibatkan Babinkamtibmas kelurahan.

"Saran kita, ada baiknya orang ibu agar melakukan mediasi terlebih dahulu dengan pelaku, nanti kalau sudah tidak ada kata sepakat boleh melanjutkan laporannya," jelas ibu korban menirukan ucapan Kapolsek Medan Kota, Kompol Rikki Ramadhan SIK.

Tak panjang cerita, orangtua korban pun menyanggupi saran Kapolsek Medan Kota. Tepat, hari Rabu (14/10/2020) pukul 20.00 wib, HP (62), pria bejat yang sudah uzur ini membawa keluarga besarnya untuk meminta maaf kepada keluarga korban, yang disaksikan Babinkamtibmas Polsek Medan Kota.

Namun dalam pertemuan mediasi tersebut, tidak berjalan sebagaimana diharapkan. Dimana pihak keluarga pelaku malah menyebutkan, pelaku tidak sengaja memegang kemaluan korban.

Perkataan keluarga pelaku langsung menyulut emosi keluarga korban, sehingga tidak menerima permintaan maaf pelaku dan melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum. Dan Babinkamtibmas Polsek Medan, Toyok menyarankan agar keluarga korban segera melapor ke Polsek Medan Kota.

Tepat pada Kamis (24/10/2020) sekira pukul 11.30 Wib keluarga korban, kembali melapor Ke Polsek Medan Kota. Namun kedatangan tersebut menambah kesedihan orangtua korban, dimana rasa keadilan dan perlindungan hukum yang diharapkan dari penegak hukum malah sia-sia.

Juper PPA Polsek Medan Kota, Arca Ardiansyah saat berkonsultasi dengan keluarga korban malah tidak memberikan solusi, dan tidak dapat memahami kesedihan orangtua yang anaknya telah dilecehkan pria bejat tersebut.

Ardiansyah mengatakan, kasus tersebut tidak dapat diproses dikarenakan tidak ada saksi dan bukti pencabulan.

"Kan hanya dipegang saja, tidak ada saksi jadi tidak bisa diproses, kalau bapak mau melaporkan ya sah-sah saja, namun nanti akan sia-sia karena bukti dan saksinya tidak ada," ucap orangtua korban menirukan perkataan juper Polsek Medan Kota.

Diceritakan ayah korban, peristiwa itu bermula saat korban sebut saja Melati bermain di teras rumah pada Senin (11/10/2021) pagi, melihat itu, pelaku kemudian melancarkan aksinya, dan menyapa korban.

"Dimana selama ini anak saya selalu ramah sama pelaku dan sering menyapa pelaku dengan memanggil opung. Namun pelaku malah memanfaatkan keramahan anak saya," tukas ayah korban.

Pelaku selanjutnya menyentuh kemaluan korban dan menarik tangan korban untuk memegang kemaluannya.

Selanjutnya, korban melaporkan kejadian tersebut kepada ibunya. Mendengar perkataan korban, sang ibu terasa lemas dan gemetar.

Ibu korban lalu bertanya ke Melati, sudah berapa kali pelaku melakukan aksinya tersebut.
"Sudah lima kali opung itu suruh Ade pegang malunya. Disuruhnya Ade diam," ujar Melati.

Mendengar itu, ibu korban  langsung mengadu ke Polsek Medan Kota pada Senin (11/10/2021), namun pengaduan tersebut juga tidak diterima.

"Kapolsek Medan Kota Kompol  Rikki Rahmadan meminta kami melakukan mediasi dulu, bila tidak tercapai baru buat pengaduan. Jadi kami mediasi pada Rabu kemarin dan pelaku saat ditanya Bhabinkamtibmas Toyok dan H. Sirait dan disaksikan Kepling mengaku hanya melakukan aksinya 2 kali saja," sebutnya.

Lanjut ayah korban, akhirnya mediasi itu kandas sehingga kami melaporkan kembali ke Polsek Medan Kota. "Tetapi kenyataan pahit yang ada, karena laporan kami tidak diterima juga," pungkas Ayah korban.  (A-1Red)

Komentar Anda

Berita Terkini