Penyelenggaraan 2nd Sumatranomics Tahun 2021 Capai Puncaknya

author photo


Medan - Moltoday.com: Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) Provinsi Sumatera Utara bersama Dewan Riset dan Inovasi (DRIN) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali lagi menyelenggarakan Sumatranomics pada tahun 2021.


Hal ini sejalan dengan komitmen dan target pemerintah untuk mengakselerasi perekonomian Indonesia di tahun 2021. Konferensi 2nd Sumatranomics menjadi puncak acara dari 2nd Sumatranomics, setelah sebelumnya sukses dalam menyelenggarakan webinar series sebanyak dua kali pada tanggal 15 Juli 2021 dan 16 Agustus 2021.


Bertemakan Synergy for Growing a Green Economy During the Pandemic Recovery, pelaksanaan konferensi ini turut mendukung mendukung transformasi Indonesia dalam menuju Ekonomi Hijau. Konferensi 2nd Sumatranomics dilakukan secara hybrid, dengan pelaksanaan secara Luring bertempat di Grand Ballroom Grand City Hall, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) serta pelaksanaan Daring yang disiarkan langsung melalui Zoom dan Youtube, Jum'at (29/10/2021).


Konferensi ini turut mengundang beberapa pembicara expertise di bidangnya, yaitu Prof Arief Anshory Yusuf, Guru Besar Universitas Padjadjaran, Amalia Adininggar Widyasanti, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, serta Juda Agung, Asisten Gubernur Bank Indonesia.


Kegiatan diawali dengan opening speech oleh Soekowardojo selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, dilanjutkan dengan keynote speech yang disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng.


Dalam pembukaan konferensi tersebut, Soekowardojo memberikan laporan singkat mengenai perekonomian Sumatera Utara yang diharapkan pada keseluruhan tahun 2021 akan tumbuh di atas perkiraan sebelumnya. Hal ini tentunya didorong oleh tingginya permintaan ekspor negara mitra dagang seiring perbaikan ekonomi global.


Dalam paparan, Soekowardojo juga menyatakan adanya peningkatan partisipasi Sumatranomics dari tahun sebelumnya. “Menunjukkan potensi yang besar dari generasi muda untuk kontribusi bagi Negeri, “ucap Soekowardojo dalam membuka Konferensi 2nd Sumatranomics.


Sejalan dengan dukungan terhadap kegiatan dan tema Sumatranomics, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng menyampaikan urgensi pembahasan perekonomian hijau dalam mendorong pemulihan ekonomi agar tetap memperhatikan dampak yang dihasilkan untuk lingkungan.


Pembahasan ini diharapkan dapat mendukung keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Selain itu, pembahasan green economy juga menjadi salah satu topik yang akan dibawakan dalam presidensi Indonesia di G20 pada 2022 mendatang.


Konferensi dilanjutkan dengan pengumuman pemenang Call For Paper 2nd Sumatranomics serta penyerahan hadiah langsung oleh Soekowardojo selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara. Di mana Juara 1 General Paper diraih oleh Laurencius Farel Dwi Putranto, dengan paper berjudul “Jalur Alternatif Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan : Studi Pengaruh Penerapan Ekonomi Sirkular di Pulau Sumatera”.


Sementara, Juara 1 Regional Economic Modelling Paper diraih oleh Dewi Widyawati dan Dede Yoga Paramartha dengan paper berjudul “Adopsi Simultanitas Adopsi Teknologi dan Perekonomian Regional di Pulau Sumatera”.


Kegiatan konferensi kembali dilanjutkan dengan paparan dari Juda Agung, Asisten Gubernur Bank Indonesia dengan tema “Transition Towards Green Finance : Macroprudential Policy Response”. Dalam paparannya disampaikan bahwa Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki concern terhadap perubahan iklim dan ekonomi hijau, hal ini didorong oleh kerusakan lingkungan dan perubahan iklim yang dapat menimbulkan risiko fisik dan risiko transmisi yang berimplikasi pada stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan.


Namun, risiko transmisi ini dapat diatasi dengan komitmen dan aksi yang jelas serta dukungan peluang investasi di sektor hijau yang sangat besar di Indonesia. Hal ini turut didukung oleh adanya Global Framework sebagai integrasi green finance kedalam kerangka kebijakan Bank Sentral serta adanya transformasi kelembagaan Bank Indonesia hijau sebagai teladan bagi industri keuangan dalam melakukan transformasi.


Sejalan dengan peluang ekonomi hijau yang disinggung oleh Juda Agung, narasumber kedua, Prof. Arief Anshory Yusuf, Guru Besar Universitas Padjadjaran, membawakan materi bertema “Green Economy as an Alternative Vision for Growth and Sustainable Development”. Pesan untuk terus bergerak dan melakukan akselerasi pergerakan dalam mendukung growth economy di Indonesia disampaikan kepada para audiens.


Di samping itu, masyarakat dan pemerintah tidak dapat melakukan near sighted, maupun short sighted dalam mengimplementasikan ekonomi hijau. Selanjutnya, Amalia Adininggar, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, menutup pembahasan ekonomi hijau dengan tema “Indonesia Green Growth Program”. Dalam paparannya, disampaikan bahwa green economy menjadi game changer transformasi ekonomi dan didukung dengan salah satu upaya dalam merespon Covid-19 Indonesia adalah Transformasi Ekonomi Indonesia menuju Ekonomi Hijau.


2nd Sumatranomics menjadi salahsatu langkah yang ditempuh oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara untuk memperoleh rekomendasi kebijakan untuk pemulihan ekonomi nasional khususnya di Sumatera. Tujuan penyelenggaraan 2nd Sumatranomics 2021 ialah menjaring karya tulis dari akademisi dan praktisi khususnya terkait strategi mendorong percepatan pemulihan ekonomi wilayah Sumatera, khususnya pada era new normal.


Kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang perkembangan ekonomi dan isu strategis yang terjadi di wilayah Sumatera, sekaligus menggali rekomendasi dan solusi kreatif untuk mengatasi berbagai kendala yang ada di Sumatera. Lebih lanjut, hasil pemikiran yang dituangkan dalam paper dapat mendukung rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah baik di tingkat regional Sumatera maupun Pemerintah Pusat. (A-1Red)


Komentar Anda

Berita Terkini