Wartawan Diusir, Diduga Oknum Pengawas Klinik Ganesha II Bertindak Arogan dan Langgar SOP

author photo


Deli Serdang - Moltoday.com: Seoran wartawan Media Online Metrorakyat.com, Siti Nurjanah (28) yang hendak menjenguk keluarganya yang sakit mendapatkan perlakuan tidak baik oleh seorang oknum petugas pengawas klinik Rawat Inap Ganesha II yang berada di Jalan Medan - Batangkuis, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (18/3/2022) malam.


Diceritakan Siti, awalnya dia ke klinik tersebut untuk memastikan, apakah saudaranya yang sedang sakit sudah mendapatkan ruang rawat inap atau belum. Sebab, pada Sabtu (18/3/2022) siang sekitar pukul 13.00 WIB, Siti diberitahu oleh ibunya bahwa saudara yang dibawa ke klinik tersebut belum juga mendapatkan perawatan intensif. 


"Saya datang ke Klinik Ganesha II ini bisanya malam. Tadi saya sampai sekitar pukul 19.45 WIB setelah saya selesai liputan. Saya paksakan datang, karena kabarnya tante saya sampai malam ini belum mendapatkan kamar. Tante saya itu hanya disuruh tiduran di sofa sambil nahan sakit dibagian perut. Setelah saya cek langsung ke Klinik pada pukul 20.00 WIB, alangkah kagetnya ditangannya cuma terpasang jarum infus tanpa ada oksigen untuk membantu pernafasan," ucapnya.


Pada pukul 21.00 WIB, sambung Siti, ia sempat keluar sebentar untuk makan malam bersama anak tentenya. Sekitar pukul 21.40 Siti pun kembali lagi ke Klinik, sebab orangtuanya datang karena khawatir melihat kondisi adik kandung ibunya ini yang sedang sakit.


"Setelah makan malam, saya kembali lagi ke Klinik, dan memang pintu Klinik itu tutup sebagian. Saya lihat tak ada petugas yang jaga, tanpa membuat keributan, saya ajak ibu saya dan saudara yang lain masuk ke dalam Klinik untuk melihat sebentar kondisi tante. Kami masuk tanpa memakai alas kaki. Sebab, disitu ada peraturan tertulis agar lepaskan sendal/sepatu," jelasnya. 


Selang 15 menit, lanjutnya lagi, muncul oknum yang mengaku petugas pengawas klinik yang tidak diketahui namanya, namun ciri-ciri berbadan tinggi besar, berkulit hitam, sedikit brewok diwajah dengan mengenakan kaus lengan pendek berwarna abu-abu gelap dan celana ponggol datang kedalam ruangan sembari mengeluarkan suara lantang, berupa teguran tidak sopan. 


"Tiba-tiba oknum pengawas itu datang seperti preman. Bilang ke kami, nunggu apa lagi, bubar sana, waktu berkunjung sudah habis. Dia itu ngasih tahu ke kami sambil membentak dan pegang rokok ditangannya, seolah kami binatang. Didepan ada pintu kaca kearah luar ruangan, dia kembali melecehkan kami, sambil berkata ke temannya yang diluar,  biasalah pasien baru (sambil tertawa-red). Karena lecehannya itu, tentu saja saya sahuti apa maksud dari ucapan dia dan dia pun kembali masuk seperti menantang saya. Dibilangnya, laporkan saja sana sama siapa, kenapa rupanya..?! Bukan hanya itu saja, didalam ruangan pun dia pakai sendal, sementara kami yang datang pada buka alas kaki. Di Klinik ini semua pasien umum, tapi pelayanannya ya cukup tahu saja lah, bisa-bisanya pasien emergency begitu disuruh tiduran di sofa. Sudah gitu, petugasnya pun seperti preman. Orang berobat ke klinik mau sembuh dari sakit, bukan nambah sakit karena lihat tingkah oknum petugas pengawasnya," ketus Siti, Wartawan yang dikenal dengan gaya rambut pendeknya itu.


Atas kejadian tersebut, Klinik Rawat Inap Ganesha II yang ada di Jalan Medan- Batangkuis tepatnya di sebrang SPBU itu diduga tidak mematuhi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Klinik. Diketahui bahwa, pada Pasal 35 sudah jelas tertulis bahwa Klinik harus menghormati, melindungi hak-hak pasien dan memiliki Standar Prosedur Operasional (SOP). A-1Red)

Komentar Anda

Berita Terkini