Sosialisasikan Program BPJS Kesehatan ke Masyarakat, Rahman Cahyo: Awak Media Merupakan Mitra Yang Tepat

author photo
Teks foto, Supriyanto Syaputra menyampaikan paparan ke Wartawan 

Moltoday.com - Medan, Guna memberikan pemahaman tatacara pendaftaran kepesertaan BPJS Kesehatan PBI (gratis) atau mandiri bagi masyarakat, berbagai sosialisasi terus dilakukan oleh manajemen BPJS Kesehatan baik dipusat maupun seluruh kantor cabang di Kabupaten/Kota di Indonesia.

Seperti yang dilakukan oleh Kabid Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Medan, Supriyanto Syaputra dan Kabid Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Medan, Rahman Cahyo dan Karina Oktaviana Meliala menyampaikan beberapa program BPJS Kesehatan yang belum dipahami oleh masyarakat.

"Contohnya, bagi peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan di Kota Medan, tidak perlu repot repot lagi memikirkan kartu kepesertaannya, cukup dengan menunjukkan KTP pasti terlayani di seluruh Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Medan.Sistem baru ini berlaku bagi seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), termasuk kategori PBI atau lebih dikenal BPJS Gratis," ucap Supriyanto Syaputra dalam Bincang Bareng Media, di Restoran Koki Sunda Jalan S. Parman, Selasa (28/6/2022).
Teks foto, foto bersama pihak BPJS Kesehatan dan wartawan 

Program ini merupakan, sambung Supriyanto, hasil kolaborasi BPJS Kesehatan Cabang Medan bersama Pemko Medan didalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga masyarakat yang menjadi peserta JKN-KIS di Kita Medan.

"Program cukup bawa KTP ini sudah disosialisasikan kepada seluruh Faskes (Fasilitas Kesehatan). Jadi tidak ada alasan untuk menolak pasien peserta BPJS Kesehatan tersebut," tandasnya.

Untuk membantu warga yang merasa tidak terlayani di Faskes saat berobat, lanjutnya lagi, seperti penolakan memakai KTP, maka si pasien bisa mengakses program Petugas Pembantu (SATU) BPJS Kesehatan, yang ditugasi melayani keluhan warga. 

"Di setiap Rumah Sakit, Puskesmas maupun Klinik dipampangkan nama petugas 'SATU' beserta nomor kontak yang bisa dihubungi," jelasnya.

Dalam pertemuan itu, Supriyanto Syaputra dan Rahman Cahyo juga menjelaskan seputar tunggakan iuran yang selalu dikeluhkan oleh warga masyarakat, apalagi yang terdampak pada pandemi Covid-19. 

"Sebenarnya BPJS Kesehatan sudah memberi kemudahan pembayaran tunggakan. Seandainya peserta menunggak iuran sampai 5 tahun, maka cukup membayar 24 bulan atau 2 tahun saja, maka tunggakan dianggap lunas dan kartunya pun aktif atau bisa digunakan untuk berobat kembali setelah 14 hari kerja," terangnya.

Kembali Supriyantomenegaskan, bagi peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang pembiayaan ditanggung oleh pemerintah, baik itu APBN maupun APBD Provinsi, Kabupaten/Kota, pada setiap 6 bulan sekali harus mendatangi Faskes yang telah ditunjuk.

"Hal ini dilakukan untuk pengaktifan saja, jadi dianjurkan menggunakan kartu, paling tidak untuk cek kesehatan," harapnya.

Menyinggung kepesertaan di Kota Medan, sebut Supriyanto, sudah mendekati kriteria UHC, tinggal kejar 5 persen lagi dari total jumlah penduduk. 

"Sampai saat ini capaian kepesertaan di Kota Medan sekitar 89 persen sehingga Pemko Medan gencar dengan program BPJS Kesehatan PBI yang ditanggung APBD Medan melalui program Medan Sehat. Dari 433.185 jiwa yang belum ter-cover, sudah diupayakan masuk PBI. Dimana sampai akhir tahun tercatat sudah mencapai 180 ribu jiwa," imbuhnya.

Supriyanto juga menambahkan, bahwa proses masuk PBI ditangani Dinas Sosial Medan untuk dimasukkan dalam DTKS di Kemensos. Kalau sudah terverifikasi maka kemudian barulah BPJS Kesehatan memasukkan kepesertaan dalam kategori PBI. 

"Sesuai ketentuan yang baru, seluruh warga yang dapat bantuan pemerintah harus masuk kedalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kemensos pusat. Belakangan banyak muncul permasalahan bagi peserta BPJS Kesehatan PBI karena tiba tiba kartunya tidak aktif lagi dan penyebabnya nama yang bersangkutan tidak masuk dalam DTKS. Untuk mengaktifkannya kembali, harus masuk DTKS dan sudah terverifikasi," ujarnya.
Teks foto, Rahman Cahyo berinteraksi dengan wartawan 

Rahman Cahyo selaku Kabid Komunikasi Publik dipenghujung kegiatan mengungkapkan, bahwa kolaborasi dengan awak media didalam mensosialisasikan program JKN-KIS sangat tepat. 

"Karena dari wartawanlah kami banyak mendapat informasi akurat yang terjadi ditengah masyarakat kota Medan. Terkhusus didalam pelayanan pihak Klinik, Puskesmas dan Rumah Sakit kepada masyarakat yang ingin berobat," pungkasnya. (A-1Red)








Komentar Anda

Berita Terkini