Moltoday.com: Team Evaluasi Kinerja Kecamatan (EKK) tingkat Kabupaten Deliserdang tahun 2022 yang terdiri dari lintas OPD, menyambangi Kecamatan Sunggal untuk melakukan penilaian, yang digelar di gedung MCC, Jalan Binjai Km 14,5, Kamis (9/6/2022).
Diawali dengan pembacaan do'a, yang dibawakan oleh Kepala Urusan Agama (KUA) Sunggal Ahmad Jazuli Daulay dan dihadapan team penilai Kabupaten Deliserdang, Forkopimcam, Kacabjari Labuhan Deli dan Kepala Desa se-Kecamatan Sunggal, Camat Sunggal Eko Sapriadi S.Sos langsung memaparkan seluruh sarana dan prasarana, serta program kerja yang saat ini sudah dikerjakan maupun inovasi yang akan dikerjakan pemerintah Kecamatan Sunggal kedepannya.
"Disini secara garis besar saya paparkan, bahwa luas wilayah Kecamatan Sunggal 92.52 meter persegi, dengan program kerja yang menggunakan pagu dari Kabupaten Deliserdang, dan sudah disalurkan untuk kesejahteraan 257 ribu masyarakat di 17 Desa se-Kecamatan Sunggal," ucap Eko.
Didalam pelaksanaan program kerja, lanjut mantan Camat Hamparan Perak ini, Kecamatan Sunggal selalu berkolaborasi bersama seluruh unsur terkait. "Baik itu kepada para UPT, TNI, Polri, Pelaku UMKM, Ormas Pemuda, Tokoh Adat, Tokoh Agama maupun kepada seluruh masyarakat, untuk menjalankan konsep "Berseri, GDSM dan Cerdas" terangnya.
Tak lupa Camat Sunggal juga mengucapkan terimakasih kasih kepada team evaluasi yang sudah berkunjung ke Kecamatan Sunggal
"Masuknya Kecamatan Sunggal dalam penilaian untuk menjadi Kecamatan terbaik, merupakan kebanggaan bagi kami. Semoga dengan segudang prestasi yang telah diraih, bisa menuai hasil menjadi yang terbaik dari seluruh Kecamatan se-Deliserdang nantinya," tutur Eko.
Ketua tim Evaluasi Kinerja Kecamatan, Drs H Hasbi yang juga menjabat Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Kabag Tapem) Kabupaten Deliserdang menerangkan, bahwa kehadiran mereka disini atas perintah Bupati Deliserdang.
"Tugas kami itu, melakukan penilaian, evaluasi kinerja Camat dan nantinya akan mengusulkan siapa Kecamatan terbaik kepada Bupati Deliserdang. Termasuk melakukan evaluasi daftar anak penderita Stunting yang ada di Kecamatan Sunggal. Data penderita gizi buruk yang kami dapat itu berasal dari berbagai sumber," ujarnya.
Menjawab pertanyaan itu, Kepala Puskesmas Muliorejo drg. Eva Lisna mengungkap, bahwa bayi penderita Stunting yang terdapat di Kecamatan Sunggal, bukan hanya karena gizi buruk semata.
"Setelah kami turun kelapangan, disitu kami dapati anak tersebut selalu ditinggal oleh orang tuannya untuk bekerja. Dan anak mereka titipkan pada tetangga, sehingga anak balita itu mendapatkan asupan makanan yang tidak sehat, terutama ASI serta makanan bergizi lainnya selama mereka ditempat penitipan anak," terangnya.
Penjelasan dari Kapuskesmas Muliorejo tersebut, dikuatkan oleh pernyataan Ketua Tim Penggerak TP PKK Desa Muliorejo Sri Rahayu yang mengungkapkan, bahwa di dalam Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di setiap desa, khususnya di desa Muliorejo, sudah semaksimal mungkin memberikan penyuluhan perilaku hidup sehat kepada masyarakat.
"Kami selalu menghimbau agar masyarakat secara rutin setiap bulannya membawa anak balitanya ke Posyandu. Agar kesehatannya terus terpantau secara priodik. Untuk menghindari penyakit Stunting dan penyakit lainnya menyerang warga desa di Kecamatan Sunggal ini," paparnya.
Amatan wartawan, Camat Eko Sapriadi bersama jajarannya dengan singkat, padat, santun dan akurat menjawab setiap pertanyaan dari seluruh tim penilai Kabupaten Deliserdang, terkait pemberian nilai untuk proses menjadi terbaik ditingkat Kecamatan.
"Kalau tak bisa juara dua (2), menjadi juara satu (1) kamipun mau," pungkasnya sambil tersenyum. (A-1Red)