Moltoday.com - Parapat, Sebagai pembicara terakhir dalam kegiatan pelatihan wartawan ekonomi Kota Medan, yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Sumatera Utara, di Lantai 3 Aula Samosir Cotatages & Resort selama tiga hari, Direktur Tempo Institute, Qaris Tajudin, mengatakan, untuk menjadi wartawan ekonomi sedikit lebih susah dari pada wartawan rubrik yang lainnya.
"Dimana pemahaman dan untuk mendapatkan berita ekonomi itu membutuhkan karakter yang berbeda. Dimana, wartawan tersebut harus memahami segala permasalahan yang menyangkut perekonomian di daerah dia tinggal," katanya dihadapan 60 wartawan yang mengikuti pelatihan, Sabtu (15/10/2022) sore.
Penulisan berita yang baik untuk suatu rubrik, sambung Qaris, wartawan harus membuat berita orang atau pokok bahasan yang utama. "Kalau itu berita ekonomi, tulislah pelaku kegiatan ekonomi itu. Misalnya, seorang pedagang cabai, wartawan harus tahu cabai apa yang dijual, darimana asal barang dan berapa harga cabai dijual pedagang tersebut," jelasnya.
Menurut wartwan senior majalah Tempo itu, terkait berita yang lagi viral dan ubdate, wartwan harus bisa mambuat 'Angel' berita yang tepat. "Sebab, dengan pemilihan Angel yang pas, kemungkinan minat baca masyarakat akan besar terhadap berita tersebut. Karena, setiap berita mempunyai pembaca yang berbeda," terang Qaris.
Setelah itu, lanjutnya lagi, setelah mendapatkan angel beritanya, barulah wartawan mencari alur cerita yang akan menjadi bahan berita yang ditulis. "Cari kasus atau persoalannya, dan narasumber lainn dari kasus tersebut. Kemudian, tulislah beritanya dengan sederhana, sehingga beritanya menarik minat serta tidak membingungkan pembaca," jelas dia.
Closing Statement
Sementara itu, Wakil Deputi Direktur BI Sumut, Poltak Sitanggang saat Closing Statement kembali berharap, dengan pelatihan wartawan ekonomi kali ini, wartwan ekonomi Kota Medan dapat mengerti atas istilah yang muncul saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) oleh BI pusat.
"Mudah mudahan dengan pelatihan yang intens, bahasa ekonomi dari Bank Indonesia dapat dipresentasikan wartawan, untuk disampaikan ke masyarakat," harap dia.
Memang, tambah Poltak lagi, BI Sumut mendorong wartawan ekonomi lebih detail lagi saat menterjemahkan hasil RDG ke BMM yang dilakukan BI Sumut.
"Wartawan ekonomi dituntut bisa menyampaikan hasil kebijakan ekonomi yang diambil BI. Dan nantinya disampaikan dengan sederhana, yang mengerti masyarakat dengan baik," pungkasnya. (A-1Red)