Terkait Konflik Lahan Puncak 2000 Siosar, Anggota DPR RI Komisi III Turun langsung ke Tanah Karo

author photo
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Dr. Hinca I.P. Panjaitan SH, MH, ACCS foto bersama dengan masyarakat Desa Suka Maju di puncak 2000 Siosar.

TANAHKARO | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Repobelik Indonesia (RI) Dr. Hinca I.P. Panjaitan SH, MH, ACCS turun langsung ke Desa Suka Maju, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Tanah Karo, Jumat (2/12/2022).

Adapun tujuan anggota Komisi DPR RI dari Partai Demokrat itu turun ke Tanah Karo untuk bertemu langsung dengan masyarakat Desa Suka Maju atas adanya konflik lahan Puncak 2000 ( Siosar) antara masarakat dengan mafia tanah.

Dimana sebelumnya, konflik lahan itu sempat mengakibatkan terjadinya pertumpahan darah antara masyarakat Desa Suka Maju dengan premanisme diduga suruhan mafia tanah. 

Hinca mengatakan, begitu ia melihat video masyarakat Desa Suka Maju menangis dan memanggil- manggil namanya merasa terharu dan terpanggil untuk datang kelokasi lahan puncak 2000 dan ketemu langsung dengan masyarakat.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat Dr. Hinca I.P. panjaitan saat foto bersama dengan masyarakat di Losd Desa Suka Maju 

" Merasa ada yang memanggil diri saya untuk datang ketempat ini" jelas Hinca Panjaitan.

Hinca juga sempat meneteskan air mata dihadapan semua masyarakat mengingat ibu- ibu yang menangis sambil memanggil- manggil namanya di video itu. 

" Saya sudah lama tidak punya ibu, dan saya merasa ibu - ibu yang menangis sambil memanggil- manggil nama saya itu adalah ibu saya sendiri. Dan saya siap memperjuangkan apa yang akan diperjuangkan masyarakat sampai ke garis fhinis" kata Hinca.

Ngumput Sembiring warga setempat,  mengatakan kepada anggota DPR RI  kalau dirinya sudah lama menguasai lahan pucak 2000 tersebut.
" Saya sudah tujuh tahun lamanya membuka usaha warung di lahan puncak 2000 itu, dan saya sangat terkejut begitu mendengar izin PT. BUK keluar" katanya.

Sedangkan tokoh masyarakat Suka Maju Simon Ginting menjelaskan, kalau sebelumnya terkait lahan puncak 2000 siosar itu sudah pernah dibahas melalui rapat yang dihadiri oleh Pemda Karo, DPRD, Kehutanan, Camat Tiga Panah dan Polres Tanah Karo bahwa lahan tersebut termasuk  kawasan hutan dan tidak boleh di perjualbelikan. 

"  Dan tiba- tiba ada investor dari medan yang memperlihatkan atas alas hak tanah itu, dan akhirnya mengusir warga hingga menyebabkan terjadinya konflik antara warga dan suruhan investor" terang Simon Ginting.

Juga dikatakan Simon, kalau semenjak itu masyarakat suka maju berulang kali mendapat panggilan dari Polisi, baik polsek Tiga Panah, Polres Tanah Karo dan Polda Sumatera Utara.

Dalam hal ini, Simon mewakili masyarakat Desa Suka Maju mengucapkan banyak terimakasih kepada anggota DPR RI Dr Hinca Panjaitan, kerena begitu peduli terhadap keluhan masyarakat kecil. 

" Kami sangat bangga dengan pak Hinca Panjaitan, karena dari 10 wakil rakyat di DPR RI dari  dapil III Sumut cuman beliau yang peduli dengan nasib kami masyarakat desa suka maju ini, bahkan pak Hinca bersedia turun langsung  ke desa kami ini" ucap Simon.

Disela- sela acara itu, masyarakat juga memberikan kain ulos ( uis beka buluh) kepada anggota komisi III DPR RI Hinca Panjaitan.( RED)

Komentar Anda

Berita Terkini