![]() |
| Komisi III DPRD Kota Tebingtinggi saat RDP bersama Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Pemko Tebingtinggi, Senin (3/11/2025). |
TEBINGTINGGI | Komisi III DPRD Kota Tebingtinggi menegaskan agar pembentukan panitia Natal Oikumene tahun 2025 dilakukan secara terbuka dan melibatkan seluruh lembaga umat Kristiani di kota tersebut. Penegasan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Pemko Tebingtinggi, Senin (3/11/2025).
Dalam rapat tersebut, Kabag Kesra Azanul Akbar Lubis memaparkan realisasi anggaran Kesra tahun 2025 yang telah mencapai 68,31 persen atau sekitar Rp5 miliar dari total Rp8 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk kegiatan sosial, keagamaan, hibah, serta honor kegiatan.
“Realisasi anggaran sudah mencapai 68,31 persen dan sisanya sedang berjalan, termasuk untuk kegiatan MTQ, Natal Oikumene, dan ASN,” ujar Azanul Akbar.
Terkait pembentukan panitia Natal Oikumene, Azanul menyebut pihaknya hanya menerima hasil rapat yang dipimpin oleh Kadis Ketahanan Pangan Ir. Iboy Hutapea, tanpa mengetahui siapa saja lembaga yang diundang.
“Rapat dipimpin oleh Kadis Ketahanan Pangan, dan kami hanya menerima hasilnya. Saya tidak tahu siapa yang diundang,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Komisi III DPRD Tebingtinggi Ogamota Hulu menyampaikan keprihatinan karena tidak semua lembaga umat Kristiani dilibatkan dalam pembentukan panitia tersebut.
“Sebaiknya seluruh lembaga umat Kristiani seperti BKAGA, BAMAGNAS, PWKI, GAMKI, dan LPPD diundang dan duduk bersama. Jangan hanya dari satu pihak saja,” tegas Ogamota, Selasa (4/11/2025).
Ia juga mengingatkan agar perayaan Natal Oikumene tidak dijadikan sarana politik atau pemisahan antarumat beragama.
“Natal Oikumene harus menjadi momentum kasih dan persatuan. DPRD akan mengawal agar pelaksanaannya sesuai dengan anggaran DPA Kesra dan nilai kebersamaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Tebingtinggi Andar Hutagalung meminta agar Wali Kota Tebingtinggi segera memfasilitasi pertemuan antara seluruh lembaga gereja untuk menyatukan kepanitiaan Natal Oikumene 2025.
“Kami mendorong agar Pemko Tebingtinggi membangun komunikasi aktif dengan lembaga-lembaga gereja. Tujuannya agar perayaan Natal Oikumene bisa berjalan lancar, damai, dan tidak menimbulkan perpecahan,” pungkas Andar.
Dengan hasil RDP ini, DPRD menegaskan komitmennya untuk terus mengawasi penggunaan anggaran Kesra dan memastikan setiap kegiatan sosial-keagamaan berjalan transparan, akuntabel, dan berlandaskan kebersamaan lintas iman. ( Red )
