Publisistik : Bern.M
Editor : Bern,Redaksi
JAKARTA|Moltoday.com - Ketua umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara
Negara & Pengawas Anggaran RI (BPI KPNPA RI) yang juga menjadi Ketua Forum Silaturahmi
Ustad & Dai Indonesia meminta kepada jajaran BPI KPNPA RI di 27 Provinsi
untuk menolak gerakan People Power dan tidak mengirimkan
massa ke Jakarta , hal ini di tegaskan Drs Tubagus Rahmad Sukendar,SH,MH, di Jakarta
dalam menyikapi aksi People Power dari kelompok peserta Pemilu
02. Statemen People Power dalam menolak keputusan “Bughot (haram)” itu
artinya menggulingkan Pemerintah yang sah dan Gerakan Galang People Power 22 Mei
2019 bukan lah bagian dari Syariat Islam dan juga bukan Jihad.
Baca Juga : Ketua Dpp Namora Panaluan Situmorang Lumban Nahor Se Indonesia Tolak Aksi People Power .
Dengan adanya gerakan People Power tersebut sangatlah menodai kesucian dari Bulan Ramadhan, memecah belah anak Bangsa dan menimbulkan Mudhorot yang besar bagi Bangsa ini dan meminta kepada Kepolisian Republik Indonesia serta Tentara Nasional Indonesia agar mengambil langkah tegas dalam menyikapi aksi people power tersebut.
BPI KPNPA RI meminta kepada masyarakat untuk bisa dapat menahan
diri dan tidak mudah tervropokasi dengan berita berita hoax yang sengaja di
sebarkan secara luas di media sosial maupun jaringan whas up mari kita
percayakan sepenuhnya kepada KPU , Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi bila memang
nanti nya ada ditemukan pelanggaran dan kecurangan dalam penghitungan suara,
mari kita bersama sama dengan elemen masyarakat lainnya, TNI dan POLRI menjaga NKRI
ini yang aman dan damai dan jauh dari marabahaya dan kepada para elit politik
dapat bisa mendinginkan situasi politik nasional agar masyarakat tidak bingung
dengan berita berita yang ada di media sosial dan kepada para alim ulama khusus
nya dapat memberikan pencerahan kepada umat untuk tidak bertindak anarkis
terkait menyikapi pilpres 2019 ini